• Benarkah Syi’ah Itu Islam? #Part2 : Asal Mula dan Pokok Penyimpangan Syi’ah

    Assalamu’alaikum warrahmatullah, sahabat fillah, untuk kelanjutan tulisan pertama saya dengan judul Benarkah Syi’ah Itu Islam?, saya akan sedikit mengupas asal muasal syi’ah.

    Sahabat fillah, secara etimologi bahasa syi’ah adalah pengikut, sekte dan golongan. Sedangkan dalam istilah Sya’ra, syi’ah berarti suatu aliran yang timbul sejak pemerintahan Khalifah Ustman Bin Affan ra, yang dikomandoi oleh Abdullah Bin Saba’ setelah terbunuhnya Khalifah Ustman Bin Affan ra, lalu Abdullah bin Saba’ meng-introduksi ajaran-nya secara terang-terangan dan Menggalang massa untuk memploklamirkan bahawa kepemimpinan sesudah sepeninggal Rasul saw sebenarnya ke tangan Khalifah Ali Bin Abi Thalib ra, kerana menurut Abdullah Bin Saba’, Khalifah Abu Bakar Ash-Shidiq ra, Khalifah Umar Ibn Khattab ra dan Khalifah Ustman Bin Affan ra telah mengambil alih kedudukan tersebut.

    Keyakinan itu berkembang sampai kepada menuhankan Khalifah Ali bin Abi Thalib ra. Berhubung hal itu suatu kebohongan, maka diambil tindakan oleh Khilafah Ali bin Abi Thalib ra, yaitu mereka dibakar lalu sebahagian mereka melarian diri ke madain.

    Sahabat fillah, aliran Syi’ah pada abad pertama Hijriah belum merupakan aliran yang solid sebagai Trend yang mempunyai berbagai macam keyakinan seperti yang berkembang pada abad ke-2 hijriah dan abad berikutnya.

    Adapun pokok penyimpangan Syi’ah pada Periode pertama ada 6 pont, yaitu :

    1. Keyakinan bahawa imam setelah Rasulullah saw adalah Ali Bin Abi Thalib ra. Kerana itu para khalifah sebelum Khilafah Ali Bin Abi Thalib ra dituduh merampok kepemimpinan dari tangan Khalifah Ali Bin Abi Thalib ra.

    2. Keyakinan bahawa imam mereka maksum ( terjaga dari salah dan dosa )

    3. Keyakinan bahawa Khalifah Ali bin Abi Thalib ra dan para Imam yang telah wafat akan hidup kembali sebelum hari kiamat untuk membalas dendam kepada lawan-lawannya yaitu  Khalifah Abu Bakar Ash-Shidiq ra, Khalifah Umar Ibn Khattab ra dan Khalifah Ustman Bin Affan ra, 'Aisyah ra dll.

    3. Keyakinan bahawa Khalifah Ali bin Abi Thalib ra dan para imam mengetahui rahasia ghaib, baik yang lalu maupun yang akan datang. Ini berarti sama dengan menuhankan Khalifah Ali bin Abi Thalib dan para Imam.

    4. Keyakinan tentang ketuhanan Khilafah Ali bin Abi Thalib ra yang dideklarasikan oelh para pengikut Abdullah Bin Saba’ dan akhirnya dihukum bakar oleh Khalifah Ali bin Abi Thalib ra kerana keyakinan tersebut.

    5. Keyakinan mencaci maki sahabat atau sebahagian sahabat  Rasulullah saw.

    Sahabat fillah, pada abad ke-2 hijriyah, perkembangan keyaikinan Syi’ah semakin menjadi-jadi sebagai Aliran yang mempunyai berbagai perangkat keyakinan baku dan terus berkembang sampai berdiri Dinasti Fahimmiyyah dimesir dan Dinasti Sofawiyah di Iran. Terakhir aliran tersebut terangkat kembali dengan revolusi Khomaini dan dijadikan sebagai Aliran Resmi Negara Iran sejak 1979.

    Diatas sudah disebutkan tentang pokok penyimpangan Syi’ah pada periode pertama dan sekarang , kita akan lihat pokok penyimpangan Syi’ah secara umum . Diantaranya :

    1. Pada rukun iman
    Syi’ah hanya memiliki 5 rukun iman, tanpa menyebut keimanan kepada para Malaikat,Rasul,Qadha dan Qadar. Yaitu.
    a.1.Tauhid ( Ke-esaan Allah ) ,
    a.2. Al- ‘Ad ( keadilan Allah )
    a.3. Nubuwah ( Kenabian )
    a.4. Imamah ( kepemimpinan imam )
    a.5. Ma’ad ( hari kebangkitan dan pembalasan )

    2. Pada Rukun Islam
    Syi’ah tak mencantumkan Syahadatain dalam Rukun Islam , yaitu :
    b.1. Shalat
    b.2. Zakat
    b.3. Puasa
    b.4. Haji
    b.5. Wila-yah ( pewalian )

    3. Syi’ah meyakini bahawa para sahabat sepeninggal Rasul saw mereka murtad, kecuali beberapa orang sahaja seperti, Al-Miqdad bin Al Aswad, Abu Dzar Al Ghifany dan Salman Al Farisy ra.

    4. Syi’ah menggunakan senjata Taqqiyah yaitu berbohong , dengan cara menampakkan sesuatu yang berbeda dengan yang sebenarnya, untuk mengelabui.

    5. Syi’ah percaya kepada Ar-Rajah yaitu kembali-nya roh-roh kejasadnya masing-masing didunia ini sebelum Qiamat dikala Imam Ghaib mereka keluar dari persembunyiannya dan menghidupkan Ali dan Anak-anaknya untuk balas dendam kepada lawan-lawannya.

    6. Syi’ah percaya kepada Al-Bada’ , yakni tampak bagi Allah dalam hal ke-imanan Ismail ( yang telah dinobatkan ke-imamannya oleh ayahnya Ja’far As-Shidiq, tetapi kemudian meninggal disaat ayahnya masih hidup ) yang tadinya tak tampak. Jadi bagi mereka, Allah boleh Khilaf tetapi imam mereka tetap Maksum

    7. Syi’ah membolehkan nikah mut’ah , yaitu nikah kontrak dengan jangka waktu tertentu. Padahal hal itu telah diharamkan oleh Rasullulah saw yang diriwayatkan oleh Khilafah Ali bin Abi Thalib ra sendiri.

    Sahabat fillah, untuk kelanjutan tulisan ini, saya akan men-share tulisan tentang nikah Mut’ah mulai dari pengertian, hukum, dan pendapat para ulama dari 4 madzhab,, jadi nantikan tulisan di #Part3. J

    Semoga Bermamfaat, wassalamu’alaikum warrahmatullah.

    Vian Atzu



  • 0 komentar:

    Posting Komentar