• Khalifah Abu Bakar as-Siddiq


    A. Silsilah Abu Bakar as-Siddiq
    Pada masa jahiliyah Khalifah Abu Bakar bernama Abdul Ka’bah, kemudian diganti oleh Nabi Muhammad SAW dengan nama Abu Bakar Siddik. Nama Abu Bakar adalah nama kuniyah atau nama julukanAdapun silsilah (keturunan) Abu Bakar siddiq dari ayah adalah Abu Bakar (Abdullah) bin Quhafah (usman) bin Umar Ka’ab bin Sa’id bin Taimi bin Murrah bin Luayyi bin Ghalib bin Fahrin Attami dari suku Quraisy.

    Sedangkan keturunan dari ibunya adalah Abu Bakar bin Ummul khair binti Shahr bin Umar bin Ka’ab bin Taimi bin Murrah. Abu Bakar mempunyai kedudukan yang terhormat di kalangan kaum kafir Quraisy karena beberapa hal di antaranya:

    1. Termasuk keturunandari kalangan bangsawan,
    2. Mempunyai kecerdasan dan ilmu pengetahuan yang luas,
    3. kaya akan harta,
    4. Sebagai penanggung benda yang terpercaya.

    B. Kehidupan Abu Bakar Sebelum Masuk Islam dan Pergaulannya Bersama Rasul SAW
    Kehidupan Abu Bakar sebelum masuk islam.Abu Bakar siddiq lahir di kota makkah, beliau hidup di tengah-tengah keluarga bangsawan suku quraisy. 

    Sebelum datang islam, kaum Quraisy menganut kepercayaan animisme, yaitu: menyembah berhala.Abu Bakar lahir 2 tahun setelah Nabi Muhammad SAW, jadi Abu Bakar lebih muda dari nabi SAW selisih 2 tahun. Sejak kecil Abu Bakar sudah mengenal nabi SAW kerena mereka sama-sama keturunan dari suku Quraisy.

    Setelah menginjak dewasa, mereka sama-sama bekerja di bidang perdagangan, terutama setelah nabi SAW menikah dengan Siti khadijah.Abu Bakar dan nabi Muhammad sama-sama mengikuti perjanjian Khilfi Fudhul yaitu perjanjian untuk menetapkan keadaan kota makkah sebelum islam.

    C. Masa kekhalifaan Abubakar As-ashiddiq. (Tahun 11 – 13H/632-634M)

    Selama masa sakit Rasulullah SAW saat menjelang ajalnya, dikatakan bahwa Abu Bakar As Siddiq ditunjuk untuk menjadi imam shalat menggantikannya, banyak yang menganggap ini sebagai indikasi bahwa Abu Bakar As Siddiq akan menggantikan posisinya. Segera setelah kematiannya (632), dilakukan musyawarah di kalangan para pemuka kaum Anshar dan Muhajirin di Madinah. Mereka berkumpul di balai kota Bani Sa'idah, Madinah. Mereka memusyawarahkan siapa yang akan dipilih menjadi pemimpin. 

    Musyawarah itu berjalan cukup alot karena masing-masing pihak, baik Muhajirin maupun Anshar, sama-sama merasa berhak menjadi pemimpin umat Islam.Namun, dengan semangat ukhuwah Islamiyah yang tinggi, akhirnya, Abu Bakar Radhiallahu ‘anhu terpilih. Rupanya, semangat keagamaan Abu Bakar Radhiallahu ‘anhu mendapat penghargaan yang tinggi dari umat Islam, sehingga masing-masing pihak menerima dan membaiatnya.Sebagai pemimpin umat Islam setelah Rasul, Abu Bakar Radhiallahu ‘anhu disebut Khalifah Rasulillah (Pengganti Rasul Allah).

    Khalifah adalah pemimpin yang diangkat sesudah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wasallam wafat untuk menggantikan beliau dalam melanjutkan tugas-tugas sebagai pemimpin agama dan kepala pemerintahan.Ketika Abu Bakar diangkat sebagai khalifah, beliau memerintahkan Umar untuk mengurusi urusan haji kaum muslimin.Barulah pada tahun berikutnya Abu Bakar menunaikan haji.Sedangkan untuk ibadah umroh, beliau lakukan pada bulan Rajab tahun 12 H.

    D. Peran Abu Bakar As-siddiq di Mekkah dan di Madinah

    1.Peran Khalifah Abu Bakar al-Shiddieq di Mekah
    Peran yang dimainkan Abu Bakar ketika ia di Mekah sangatlah besar. Hal ini dapat diketahui, misalnya dari ketulusan hatinya yang tidak segan-segan membelanjakan harta kekayaannya untuk membela perjuangan dan kejayaan Islam serta melindungi Nabi dan umat Islam.

    Beliau selalu mendampingi Nabi Muhammad Saw saat suka dan duka.Pengorbanan dan jasanya ketika Nabi Saw berdakwah di Mekah, tidak ada bandingnya.Ia selalu berusaha melindungi Nabi Muhammad Saw ketika orang-orang kafir Qurays mengejek dan berencana akan membunuhnya.

    2.Peran Khalifah Abu Bakar al-Shiddieq di Madinah
    Kesetiaan Abu Bakar terus dipertahankan hingga Nabi Muhamad Saw tiba di Madinah.la terus berusaha untuk menjadi sahabat setia akan dan di manapun Nabi Saw berada. Ketika di Madinah, Abu Bakar selalu mendampingi Nabi Muhammad Saw dan berusaha membantunya dalam penyebaran Islam kepada masyarakat Madinah. Di antara peran yang dimainkan Abu Bakar ketika ia berada di Madinah adalah keikut sertaannya dalam berbagai pertempuran, misalnva perang Badar. \

    Dalam pertempuran ini, ia selalu berada di sisi Rasulullah Saw. Sehingga kemanapun Nabi Saw pergi, ia selalu berada di sisinya. Terdapat beberapa riwayat yang mengatakan bahwa ketika para sahabat lain tidak merasa puas atas hasil perjanjian Hudaibiyah, Abu Bakar adalah salah seorang sahabat yang menyatakan puas atas hasil kesepakatan tersebut dan menerimanya dengan baik. Karena hal itu telah disepakati Rasullah Saw.Banyak sahabat yang gelisah karena mereka melihat bahwa isi perjanjian tersebut lebih menguntungkan kaum kafir Qurays dan merugikan atau menyudutkan umat Islam.Namun Abu Bakarmenerima seluruh isi perjanjian itu dengan lapang dada.

    keikut sertaannya dalam berbagai pertempuran, misalnva perang Badar. Dalam pertempuran ini, ia selalu berada di sisi Rasulullah Saw. Sehingga kemanapun Nabi Saw pergi, ia selalu berada di sisinya. Terdapat beberapa riwayat yang mengatakan bahwa ketika para sahabat lain tidak merasa puas atas hasil perjanjian Hudaibiyah, Abu Bakar adalah salah seorang sahabat yang menyatakan puas atas hasil kesepakatan tersebut dan menerimanya dengan baik. Karena hal itu telah disepakati Rasullah Saw.Banyak sahabat yang gelisah karena mereka melihat bahwa isi perjanjian tersebut lebih menguntungkan kaum kafir Qurays dan merugikan atau menyudutkan umat Islam.Namun Abu Bakarmenerima seluruh isi perjanjian itu dengan lapang dada.

    Abu Bakar siddiq lahir di kota makkah, beliau hidup di tengah-tengah keluarga bangsawan suku quraisy. Sebelum datang islam, kaum Quraisy menganut kepercayaan animisme, yaitu: menyembah berhala.Abu Bakar lahir 2 tahun setelah Nabi Muhammad SAW, jadi Abu Bakar lebih muda dari nabi SAW selisih 2 tahun. Sejak kecil Abu Bakar sudah mengenal nabi SAW karerna mereka sama-sama keturunan dari suku Quraisy.Setelah menginjak dewasa, mereka sama-sama bekerja di bidang perdagangan, terutama setelah nabi SAW menikah dengan Siti khadijah.Abu Bakar dan nabi Muhammad sama-sama mengikuti perjanjian Khilfi Fudhul yaitu perjanjian untuk menetapkan keadaan kota makkah sebelum islam.

    C. Masa kekhalifaan Abubakar As-ashiddiq. (Tahun 11 – 13H/632-634M)
    Selama masa sakit Rasulullah SAW saat menjelang ajalnya, dikatakan bahwa Abu Bakar As Siddiq ditunjuk untuk menjadi imam shalat menggantikannya, banyak yang menganggap ini sebagai indikasi bahwa Abu Bakar As Siddiq akan menggantikan posisinya. Segera setelah kematiannya (632), dilakukan musyawarah di kalangan para pemuka kaum Anshar dan Muhajirin di Madinah. Mereka berkumpul di balai kota Bani Sa'idah, Madinah. 

    Mereka memusyawarahkan siapa yang akan dipilih menjadi pemimpin. Musyawarah itu berjalan cukup alot karena masing-masing pihak, baik Muhajirin maupun Anshar, sama-sama merasa berhak menjadi pemimpin umat Islam.Namun, dengan semangat ukhuwah Islamiyah yang tinggi, akhirnya, Abu Bakar Radhiallahu ‘anhu terpilih. Rupanya, semangat keagamaan Abu Bakar Radhiallahu ‘anhu mendapat penghargaan yang tinggi dari umat Islam, sehingga masing-masing pihak menerima dan membaiatnya.Sebagai pemimpin umat Islam setelah Rasul, Abu Bakar Radhiallahu ‘anhu disebut Khalifah Rasulillah (Pengganti Rasul Allah).

    Khalifah adalah pemimpin yang diangkat sesudah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wasallam wafat untuk menggantikan beliau dalam melanjutkan tugas-tugas sebagai pemimpin agama dan kepala pemerintahan.Ketika Abu Bakar diangkat sebagai khalifah, beliau memerintahkan Umar untuk mengurusi urusan haji kaum muslimin.Barulah pada tahun berikutnya Abu Bakar menunaikan haji.Sedangkan untuk ibadah umroh, beliau lakukan pada bulan Rajab tahun 12 H.

    D. Peran Abu Bakar As-siddiq di Mekkah 
    Peran yang dimainkan Abu Bakar ketika ia di Mekah sangatlah besar. Hal ini dapat diketahui, misalnya dari ketulusan hatinya yang tidak segan-segan membelanjakan harta kekayaannya untuk membela perjuangan dan kejayaan Islam serta melindungi Nabi dan umat Islam.Beliau selalu mendampingi Nabi Muhammad Saw saat suka dan duka.Pengorbanan dan jasanya ketika Nabi Saw berdakwah di Mekah, tidak ada bandingnya.Ia selalu berusaha melindungi Nabi Muhammad Saw ketika orang-orang kafir Qurays mengejek dan berencana akan membunuhnya.

    E. Peran Khalifah Abu Bakar al-Shiddieq di Madinah
    Kesetiaan Abu Bakar terus dipertahankan hingga Nabi Muhamad Saw tiba di Madinah.la terus berusaha untuk menjadi sahabat setia akan dan di manapun Nabi Saw berada. Ketika di Madinah, Abu Bakar selalu mendampingi Nabi Muhammad Saw dan berusaha membantunya dalam penyebaran Islam kepada masyarakat Madinah. Di antara peran yang dimainkan Abu Bakar ketika ia berada di Madinah adalah keikut sertaannya dalam berbagai pertempuran, misalnva perang Badar. 

    Dalam pertempuran ini, ia selalu berada di sisi Rasulullah Saw. Sehingga kemanapun Nabi Saw pergi, ia selalu berada di sisinya. Terdapat beberapa riwayat yang mengatakan bahwa ketika para sahabat lain tidak merasa puas atas hasil perjanjian Hudaibiyah, Abu Bakar adalah salah seorang sahabat yang menyatakan puas atas hasil kesepakatan tersebut dan menerimanya dengan baik. Karena hal itu telah disepakati Rasullah Saw.Banyak sahabat yang gelisah karena mereka melihat bahwa isi perjanjian tersebut lebih menguntungkan kaum kafir Qurays dan merugikan atau menyudutkan umat Islam.Namun Abu Bakar menerima seluruh isi perjanjian itu dengan lapang dada.

    Vian Atzu



  • 0 komentar:

    Posting Komentar