• Keutamaan Saling Mencintai Kerana Allah SWT

    Cinta yang paling tinggi dan mutlak bagi seorang Muslim sejatinya adalah cinta kepada Allah SWT semata. Kerana itu segala jenis cinta seorang Muslim kepada siapa pun dan kepada apapun sejatinya harus dilandaskan semata-mata pada cinta kepada Allah SWT. Rasulullah SAW  bersabda, “Tali iman yang paling kuat adalah mencintai kerana Allah dan membenci kerana Allah.” (HR at-Tirmidzi).

    Cinta Kerana Allah SWT bahkan menjadi ciri kesempurnaan iman seorang Muslim, sebagaimana sabda Nabi SAW, 
    “Siapa saja yang mencintai karena Allah, membenci kerana Allah, memberi kerana Allah dan tak memberi kerana Allah, maka sungguh telah sempurna imannya.” (HR Abu Dawud dan at-Tirmidzi).
    Ada beberapa faktor yang dapat mengokohkan kecintaan kita di jalan Allah SWT kepada saudara kita sesama Muslim.

    1. memberitahukan kepada orang yang dicintai bahwa kita mencintai dia karena Allah SWT. 
    Diriwayatkan dari Abu Dzar ra bahwa ia pernah mendengar Rasulullah SAW  bersabda, 
    “Apabila ada seorang dari kalian mencintai temannya hendaklah dia mendatangi rumahnya dan mengabarinya bahwa ia mencintai dirinya karena Allah SWT.” (HR Ibnul Mubarak )
    2. Saling memberi hadiah. 
    Rasulullah SAW bersabda, sebagaimana dituturkan oleh Abu Hurairah ra, 
    “Saling memberi hadiahlah kalian, niscaya kalian akan saling mencintai.” (HR al-Bukhari dan al-Baihaqi).
    3. saling mengunjungi. 
    Rasulullah SAW juga pernah bersabda, sebagaimana pula dituturkan oleh Abu Hurairah ra,
    “Wahai Abu Hurairah! berkunjunglah engkau dengan baik, tidak terlalu sering dan terlalu jarang, niscaya akan bertambah sayang.” (HR ath-Thabrani dan al-Baihaqi).
    4. Saling mengucapkan salam. 
    Rasulullah SAW bersabda, 
    “Taklah kalian masuk surga sehingga kalian beriman. Takkah kalian beriman sehingga kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan tentang sesuatu yang apabila kalian lakukan kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian.” (HR Muslim)
    5.Jangan berprasangka buruk dan melakukan ghibah. 
    Allah SWT berfirman (yang artinya): 
    Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa. Jangan pula sebagian kalian menggunjingkan (ghibah) sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kalian memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kalian akan merasa jijik (Q.S al-Hujurat: 12).
    6. Memiliki empati. 
    Rasulullah SAW bersabda,
    “Orang-orang Mukmin itu ibarat satu jasad; apabila satu anggota badan sakit, maka seluruh jasad turut merasakan sakit dengan demam dan tidak dapat tidur.” (HR Muslim).
    Berdasarkan penjelasan Rasulullah dalam beberapa haditsnya dinyatakan bahwa buah dan hasil dari saling mencintai di jalan Allah di antaranya adalah: mendapatkan kecintaan dan mendapatkan kemuliaan dari Allah SWT; mendapatkan naungan Allah pada Hari Kiamat pada saat tak ada naungan kecuali naungan Allah, merasakan manisnya iman, meraih kesempurnaan iman dan akan masuk surga. Rasulullah SAW, misalnya bersabda, 
    “Kalian tak akan masuk surga sampai kalian beriman. Kalian tak akan beriman sampai kalian saling mencintai.” (HR Muslim).
    Rasulullah SAW  pun bersabda, sebagaimana dituturkan oleh Abu Hurairah ra, 
    “Allah berfirman pada Hari Kiamat, ‘Di manakah orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku pada hari ini? Aku akan menaungi mereka dalam naungan-Ku pada hari yang tiada naungan kecuali naungan-Ku.’” (HR Muslim).
    Rasulullah SAW juga menceritakan dari Rabb-nya melalui sabdanya, 
    “Orang-orang yang bercinta karena Allah berada di atas mimbar-mimbar dari cahaya dalam naungan ‘Arsy pada hari yang tiada naungan kecuali naungan-Nya.”
    Rasulullah SAW pun menceritakan dari Rabb-nya yang berfirman, 
    “Cinta-Ku adalah untuk orang-orang yang saling mencintai kerana-Ku. Cinta-Ku adalah untuk orang-orang yang saling tolong-menolong karena-Ku. Cinta-Ku adalah untuk orang-orang yang saling berkunjung karena-Ku.” Orang-orang yang bercinta karena Allah berada di atas mimbar-mimbar dari cahaya dalam naungan ‘Arsy pada hari tiada naungan kecuali naungan-Nya. (HR Ahmad).
    Rasulullah SAW pun bersabda, sebagaimana penuturan Muadz bin Jabal, bahwa Allah telah berfirman,
    “Orang-orang yang bercinta karena keagungan-Ku, mereka mendapatkan mimbar-mimbar dari cahaya sehingga para nabi dan syuhada iri kepada mereka.” (HR at-Tirmidzi). 
    Semoga kita bisa meraih semua keutamaan itu. Aamiin

    Vian Atzu

  • 0 komentar:

    Posting Komentar