Assalamu’alaikum, Sahabat fillah, bagi sahabat yang sudah berstatus suami
yang mulai berkeluarga atau sudah lama berkeluarga, masih merasa sulit mendidik
istri, setiap dinasehati malah melawan dan lain sebagainya, mungkin beberapa
tips ini bisa membantu:
1. Punya Visi Misi
Setiap kaum wanita merindukan suami yang mempunyai visi hidup yang jelas.
Ya dan hal ini pasti, apalagi nantinya suami-lah yang akan menjadi imam
sekaligus kepala rumah tangga. Rasanya tidak logis jika suami tak memiliki visi
hidup yang jelas. Istri akan mantap dan termotivasi untuk menjadi lebih maju
dan cerdas bila suaminya memiliki visi dan misi dalam mengarungi rumah tangga.
2. Jangan Kasar
Kasar bukan hanya secara fisik loh, tapi bisa juga dari perkataan, ataupun
nada bicara, ataupun perbuatan. Dan rasanya tidak seorangpun, baik lelaki
ataupun wanita, yang menyukai seseorang yang bersifat kasar ini.
Kalo suami kasar, istri akan sakit hati, mungkin dengan rasa sakit ini dia
akan terdidik menjadi seorang istri yang penyabar karena memang “terpaksa untuk
sabar”, tapi sebagai bonus dengan sikap kasar ini juga akan mendidik istri
untuk menjadi “acuh, tak peduli dan masa bodoh terhadap suami”
3. Jangan Sok Pinter
Memang sebaiknya suami harus lebih pintar dari istrinya, pintar yang
dimaksud adalah pintar dalam menyikapi masalah. Namun, dalam menyikapi suatu
masalah bukan berarti menganggap bodoh istrinya.
Justru ketika menemui istrinya melakukan sesuatu yang menurutnya salah,
seharusnya seorang suami memberi saran atau masukan ataupun mengajak istri
berdiskusi dengan cara yang bijak atau mungkin sambil diselingi gurauan. Bukan
malah mengolok-olok, memaki, mencela ataupun menertawakan dengan sinis
kesalahan istrinya itu. Kalo seorang istri kebanyakan diolok-olok suami,
lama-lama akan hilang percaya dirinya.
4. Jangan Tak Acuh terhadap kekurangan Istri
Janganlah sampai jadi suami yang model seperti ini, istri jadi serba salah
dan bingung memenuhi kemauan suami. Bukannya membantu memperbaiki kekurangan
istri, sahabat malah menjauhinya sehingga Istri menjadi bingung tanpa tahu
sebab sahabat menjauh darinya.
Jika sahabat punya suatu keinginan katakanlah kepada Istri , asalkan
keinginan itu wajar dan tidak menyakiti hati Istri. Bila ada hal dari istri
Anda yang tidak mengenakkan, maka sahabat harus proaktif. Misalkan bila sahabat
ingin agar Istri tidak memakai parfumnya, karena parfum ini mengingatkan sahabat
kepada salah satu bos wanita yang paling cerewet, pada hari jadi pernikahan
sahabat dapat membelikannya parfum lain saja atau yang sahabat sukai.
Contoh lain: bila sahabat merasa sayur buatan istri Anda rasanya seperti
air kobokan. Mungkin sahabat bisa meberikan hadiah kejutan di hari ulang tahun
istri seperti paket kursus masak atau membelikannya buku resep masakan yang
bisa menyelamatkan selera makan sahabat. Tanpa perlu mencela atau menghina
hasil pekerjaan istri.
Ataupun tanpa harus memberikan hadiah, Keinginan sahabat bisa terwujud.
Saya yakin bila penyampaian keinginan tersebut dengan gaya bicara yang santai
dan humoris justru akan menambah keakraban di rumah sahabat dan plus Keinginan
sahabat tersampaikan!
5. Jangan Sok Mencurigakan
Tidak ada yang lebih menyakitkan hati daripada memiliki suami yang
mencurigakan apalagi “sok mencurigakan”. Anehnya, justru Suami yang seperti ini
senang menjudge istrinya “cerewet, cemburuan dan posesif”. Sebenarnya suami
harus maklum, penasaran ataupun cemburu adalah sifat wanita dari jaman dahulu.
Kebanyakan suami beralasan, ”Wah kalo Istri nanya yang sepele kayak gitu, gak
usah dijawab, perempuan kapan puasnya? Mungkin bagi Suami hal itu cuma hal
sepele yang tidak perlu dijawab, tetapi pahamilah bahasa wanita.
Contoh soal: Kalo istri sering tanya hal-hal sepele, ya jawab saja yang
jujur, tak usah pake jawab ” Ngapain tanya-tanya”, “bukan urusan kamu”,”gak
penting!”,atau “Apaaaan sieeehhh???”, tinggal jawab aja sejujurnya apa
susahnya, Toh Anda memang tidak melakukan perbuatan yang buruk kan? Mengapa
takut untuk mengakuinya.
Lama kelamaan rasa percaya akan tertanam di benak istri, dan yakinlah,
selanjutnya istri tak akan tanya-tanya lagi, dan bonusnya adalah “positif
thinking atau fikiran yang positif akan terprogram di otaknya”..
6. Jangan Tidak Realistis
Sering kali kita dengar, di pertemuan keluarga ataupun reunian, ” Wah kok
kurusan nie?, “Iya, abis istri gak ngurus”, jelas-jelas istrinya ada disitu
sambil mesem-mesem campur kesel.
Sebaiknya Suami lihat dulu diri sendiri, apa yang sudah diberikan.
Kebanyakan kaum perempuan rela kok ngurusin suaminya sampai ke urusan tetek
bengek pun, cuma mungkin yang menyulitkan kondisinya, misalnya masih tinggal di
rumah mertua, jadinya kalau mau masak jdi repot, atau bebenah juga repot,
karena status masih rumah mertua, takut salah, belum hapal letak benda-benda,
dan jangan salah, tinggal di rumah mertua bagi Istri memerlukan adaptasi yang
tidak mudah, maklum jika mungkin Istri merasa bingung “Mulai darimana Ya
ngurusin Suami”.
Apalagi kalo dirumah tersebut sudah ada pembantu yang jelas-jelas dari dulu
ngurusin sahabat sejak masih bujangan. Hal lain yang membuat Istri tidak atau
kurang besemangat ngurusin Suami adalah uang belanja yang pas-pas-an. Apalagi
jika suami menuntut lebih untuk urusan pakaian, makanan atau kebutuhan lainnya,
karenanya jadi susah juga berkreasi mengurus suami kalau keuangan yang
pas-pas-an.
7. Jangan Pemalas, Super Jorok, dan Seenaknya sendiri
Malas, super jorok, dan seenaknya sendiri (egois) sering kali menambah
permasalahan rumah tangga. Seringkali sebuah rumah tangga diwarnai kericuhan
karena malas ,jorok, dan keegoisan seorang suami. Bisa jadi dengan sifat
sahabat ini, Istri yang tadinya yang rajin, senang bersih-bersih, dan pintar
dandan bisa ikutan males, super jorok, dan seenaknya sendiri, Nah kalau
keduanya males, jorok,dan suka-suka sendiri, siapa yang mau tanggung jawab
kalau sampe berselisih paham dengan tetangga?
8. Jangan Pendiam dan Tidak Komunikatif
Tahukan kita, Istri merasa kesepian ketika sang suami pergi atau di luar
rumah. Oleh karena itu, rajinlah mengirim sms atau menelponnya. Misalnya pada
jam makan siang. Ketahuilah bahwa banyak masalah kecil menjadi besar hanya
karena mis-komunikasi.
Karena itu sering berkomukasi adalah sangat menentukan dalam kebahagiaan
rumah tangga. Dan ingat pula, sahabat menikahi wanita, bukan robot, senantiasa
berkomunikasi membuat Istri merasa dia adalah makhluk yang pantas diajak
berbicara, dan keberadaannya berharga buat sahabat.
Kebanyakan para pria/suami bisa tertawa terbahak-bahak jika bersama
sahabat, tetapi cemberut dan pendiam di depan istri, karena menganggap istrinya
“Tidak asyik ataupun gak nyambung diajak Ngobrol”. Misalkan Anda hobi sepakbola
dan Istri tidak tahu apapun tentang bola, tidak ada salahnya sahabat mengajak
mengobrol tentang bola, anggap saja istri adalah awam, dan sahabat adalah
pakarnya, anggap saja kelucuan pasti terjadi saat obrolan antara seorang awam
dan pakar berlangsung, apalagi kalau istri berjiwa humoris, bisa jadi lebih
seru ketimbang obrolan sepakbola bersama teman-teman sahabat.
9. Berkaca pada diri sendiri
Bila sahabat setampan, sekaya, semacho Brad Pitt, mungkin tak kelewatan
kalau memimpikan Istri secantik, sesukses, dan seseksi Angelina Jolie. Atau
jika sahabat secerdas dan sebaik hati Obama, mungkin tak aneh jika mendambakan
Istri smart dan cool calm dan percaya diri seperti Michelle Obama. Percayalah
akan hukum sebab akibat. Oleh sebab itu, sebelum merubah diri orang lain,
terlebih dahulu kita harus memperbaiki diri kita sendiri. Sebelum menuntut
pasangan harus ini dan itu, lihat dulu perkataan, perbuatan dan sikap diri kita
sendiri.
Semua wanita di dunia ini pasti menginginkan suami yang sukes, apa itu?
Suami yang sukses adalah suami yang bisa menjadi panutan dan contoh yang baik
bagi Istri dan anak-anaknya.
Maka sadarilah bahwa “Tidak semua keinginan kita harus
dikabulkan oleh Allah”. Belajarlah untuk merasa cukup dengan pasangan
yang kita nikahi saat ini sebagai wujud bersyukur kepada Allah SWT dan
bersyukur akan anugerah pernikahan yang diberi-Nya kepada kita, sebab…tidak
semua orang di dunia ini diberikan kesempatan untuk menikah. Oleh karena itu,
sayangilah pasangan kita dan merasa cukuplah dengan segala kelebihan dan
kekurangannya..aamiin
Semoga Bermanfaat, Wasslamu’alaikum
Akhmad Fauzi ( Tim Manajemen Pernikahan )
0 komentar:
Posting Komentar