• 9 Tips Cara Mendidik Istri Yang Baik & Benar

    Assalamu’alaikum, Sahabat fillah, bagi sahabat yang sudah berstatus suami yang mulai berkeluarga atau sudah lama berkeluarga, masih merasa sulit mendidik istri, setiap dinasehati malah melawan dan lain sebagainya, mungkin beberapa tips ini bisa membantu:


    1. Punya Visi Misi
    Setiap kaum wanita merindukan suami yang mempunyai visi hidup yang jelas. Ya dan hal ini pasti, apalagi nantinya suami-lah yang akan menjadi imam sekaligus kepala rumah tangga. Rasanya tidak logis jika suami tak memiliki visi hidup yang jelas. Istri akan mantap dan termotivasi untuk menjadi lebih maju dan cerdas bila suaminya memiliki visi dan misi dalam mengarungi rumah tangga.

    2. Jangan Kasar 
    Kasar bukan hanya secara fisik loh, tapi bisa juga dari perkataan, ataupun nada bicara, ataupun perbuatan. Dan rasanya tidak seorangpun, baik lelaki ataupun wanita, yang menyukai seseorang yang bersifat kasar ini.

    Kalo suami kasar, istri akan sakit hati, mungkin dengan rasa sakit ini dia akan terdidik menjadi seorang istri yang penyabar karena memang “terpaksa untuk sabar”, tapi sebagai bonus dengan sikap kasar ini juga akan mendidik istri untuk menjadi “acuh, tak peduli dan masa bodoh terhadap suami”

    3. Jangan Sok Pinter
    Memang sebaiknya suami harus lebih pintar dari istrinya, pintar yang dimaksud adalah pintar dalam menyikapi masalah. Namun, dalam menyikapi suatu masalah bukan berarti menganggap bodoh istrinya.

    Justru ketika menemui istrinya melakukan sesuatu yang menurutnya salah, seharusnya seorang suami memberi saran atau masukan ataupun mengajak istri berdiskusi dengan cara yang bijak atau mungkin sambil diselingi gurauan. Bukan malah mengolok-olok, memaki, mencela ataupun menertawakan dengan sinis kesalahan istrinya itu. Kalo seorang istri kebanyakan diolok-olok suami, lama-lama akan hilang percaya dirinya.

    4. Jangan Tak Acuh terhadap kekurangan Istri
    Janganlah sampai jadi suami yang model seperti ini, istri jadi serba salah dan bingung memenuhi kemauan suami. Bukannya membantu memperbaiki kekurangan istri, sahabat malah menjauhinya sehingga Istri menjadi bingung tanpa tahu sebab sahabat menjauh darinya.

    Jika sahabat punya suatu keinginan katakanlah kepada Istri , asalkan keinginan itu wajar dan tidak menyakiti hati Istri. Bila ada hal dari istri Anda yang tidak mengenakkan, maka sahabat harus proaktif. Misalkan bila sahabat ingin agar Istri tidak memakai parfumnya, karena parfum ini mengingatkan sahabat kepada salah satu bos wanita yang paling cerewet, pada hari jadi pernikahan sahabat dapat membelikannya parfum lain saja atau yang sahabat sukai.

    Contoh lain: bila sahabat merasa sayur buatan istri Anda rasanya seperti air kobokan. Mungkin sahabat bisa meberikan hadiah kejutan di hari ulang tahun istri seperti paket kursus masak atau membelikannya buku resep masakan yang bisa menyelamatkan selera makan sahabat. Tanpa perlu mencela atau menghina hasil pekerjaan istri.

    Ataupun tanpa harus memberikan hadiah, Keinginan sahabat bisa terwujud. Saya yakin bila penyampaian keinginan tersebut dengan gaya bicara yang santai dan humoris justru akan menambah keakraban di rumah sahabat dan plus Keinginan sahabat tersampaikan!

    5. Jangan Sok Mencurigakan
    Tidak ada yang lebih menyakitkan hati daripada memiliki suami yang mencurigakan apalagi “sok mencurigakan”. Anehnya, justru Suami yang seperti ini senang menjudge istrinya “cerewet, cemburuan dan posesif”. Sebenarnya suami harus maklum, penasaran ataupun cemburu adalah sifat wanita dari jaman dahulu. Kebanyakan suami beralasan, ”Wah kalo Istri nanya yang sepele kayak gitu, gak usah dijawab, perempuan kapan puasnya? Mungkin bagi Suami hal itu cuma hal sepele yang tidak perlu dijawab, tetapi pahamilah bahasa wanita.

    Contoh soal: Kalo istri sering tanya hal-hal sepele, ya jawab saja yang jujur, tak usah pake jawab ” Ngapain tanya-tanya”, “bukan urusan kamu”,”gak penting!”,atau “Apaaaan sieeehhh???”, tinggal jawab aja sejujurnya apa susahnya, Toh Anda memang tidak melakukan perbuatan yang buruk kan? Mengapa takut untuk mengakuinya.

    Lama kelamaan rasa percaya akan tertanam di benak istri, dan yakinlah, selanjutnya istri tak akan tanya-tanya lagi, dan bonusnya adalah “positif thinking atau fikiran yang positif akan terprogram di otaknya”..

    6. Jangan Tidak Realistis
    Sering kali kita dengar, di pertemuan keluarga ataupun reunian, ” Wah kok kurusan nie?, “Iya, abis istri gak ngurus”, jelas-jelas istrinya ada disitu sambil mesem-mesem campur kesel.

    Sebaiknya Suami lihat dulu diri sendiri, apa yang sudah diberikan. Kebanyakan kaum perempuan rela kok ngurusin suaminya sampai ke urusan tetek bengek pun, cuma mungkin yang menyulitkan kondisinya, misalnya masih tinggal di rumah mertua, jadinya kalau mau masak jdi repot, atau bebenah juga repot, karena status masih rumah mertua, takut salah, belum hapal letak benda-benda, dan jangan salah, tinggal di rumah mertua bagi Istri memerlukan adaptasi yang tidak mudah, maklum jika mungkin Istri merasa bingung “Mulai darimana Ya ngurusin Suami”.

    Apalagi kalo dirumah tersebut sudah ada pembantu yang jelas-jelas dari dulu ngurusin sahabat sejak masih bujangan. Hal lain yang membuat Istri tidak atau kurang besemangat ngurusin Suami adalah uang belanja yang pas-pas-an. Apalagi jika suami menuntut lebih untuk urusan pakaian, makanan atau kebutuhan lainnya, karenanya jadi susah juga berkreasi mengurus suami kalau keuangan yang pas-pas-an.

    7. Jangan Pemalas, Super Jorok, dan Seenaknya sendiri
    Malas, super jorok, dan seenaknya sendiri (egois) sering kali menambah permasalahan rumah tangga. Seringkali sebuah rumah tangga diwarnai kericuhan karena malas ,jorok, dan keegoisan seorang suami. Bisa jadi dengan sifat sahabat ini, Istri yang tadinya yang rajin, senang bersih-bersih, dan pintar dandan bisa ikutan males, super jorok, dan seenaknya sendiri, Nah kalau keduanya males, jorok,dan suka-suka sendiri, siapa yang mau tanggung jawab kalau sampe berselisih paham dengan tetangga?

    8. Jangan Pendiam dan Tidak Komunikatif
    Tahukan kita, Istri merasa kesepian ketika sang suami pergi atau di luar rumah. Oleh karena itu, rajinlah mengirim sms atau menelponnya. Misalnya pada jam makan siang. Ketahuilah bahwa banyak masalah kecil menjadi besar hanya karena mis-komunikasi.

    Karena itu sering berkomukasi adalah sangat menentukan dalam kebahagiaan rumah tangga. Dan ingat pula, sahabat menikahi wanita, bukan robot, senantiasa berkomunikasi membuat Istri merasa dia adalah makhluk yang pantas diajak berbicara, dan keberadaannya berharga buat sahabat.

    Kebanyakan para pria/suami bisa tertawa terbahak-bahak jika bersama sahabat, tetapi cemberut dan pendiam di depan istri, karena menganggap istrinya “Tidak asyik ataupun gak nyambung diajak Ngobrol”. Misalkan Anda hobi sepakbola dan Istri tidak tahu apapun tentang bola, tidak ada salahnya sahabat mengajak mengobrol tentang bola, anggap saja istri adalah awam, dan sahabat adalah pakarnya, anggap saja kelucuan pasti terjadi saat obrolan antara seorang awam dan pakar berlangsung, apalagi kalau istri berjiwa humoris, bisa jadi lebih seru ketimbang obrolan sepakbola bersama teman-teman sahabat.

    9. Berkaca pada diri sendiri
    Bila sahabat setampan, sekaya, semacho Brad Pitt, mungkin tak kelewatan kalau memimpikan Istri secantik, sesukses, dan seseksi Angelina Jolie. Atau jika sahabat secerdas dan sebaik hati Obama, mungkin tak aneh jika mendambakan Istri smart dan cool calm dan percaya diri seperti Michelle Obama. Percayalah akan hukum sebab akibat. Oleh sebab itu, sebelum merubah diri orang lain, terlebih dahulu kita harus memperbaiki diri kita sendiri. Sebelum menuntut pasangan harus ini dan itu, lihat dulu perkataan, perbuatan dan sikap diri kita sendiri.

    Semua wanita di dunia ini pasti menginginkan suami yang sukes, apa itu? Suami yang sukses adalah suami yang bisa menjadi panutan dan contoh yang baik bagi Istri dan anak-anaknya.

    Maka sadarilah bahwa “Tidak semua keinginan kita harus dikabulkan oleh Allah”. Belajarlah untuk merasa cukup dengan pasangan yang kita nikahi saat ini sebagai wujud bersyukur kepada Allah SWT dan bersyukur akan anugerah pernikahan yang diberi-Nya kepada kita, sebab…tidak semua orang di dunia ini diberikan kesempatan untuk menikah. Oleh karena itu, sayangilah pasangan kita dan merasa cukuplah dengan segala kelebihan dan kekurangannya..aamiin

    Semoga Bermanfaat, Wasslamu’alaikum

    Akhmad Fauzi ( Tim Manajemen Pernikahan )


  • 0 komentar:

    Posting Komentar