Assalamu’alaikum ,, sahabat fillah beberapa hari lagi kita akan memasuki
pergantian tahu dari 2014 ke 2015 ,tentunya moment tersebut akan disambut
meriah oleh banyak orang kerana persiaannyapun sudah Nampak mulai dari maraknya
program televisi dengan acara-acar unggulan mereka dan juga sudah banyak para
pedagang terompet yang sudah banyak dijalanan, dengan hal tersebut saya ingin
men-share tulisan dengn judul diats mungkin agak sedikit keras tapi ini adalah
sebah renungan kita semua khusunya untuk para emuda-pemudi yang beragama
islam,
Sahabat illah, bukannya saya nanya yang tidak-tidak sama
kamu semua. Tapi saya tanya jujur sahaja, apa tahun baru harus
melakukan bikin dosa baru? Kedengarannya emang nyentil. Tapi ini asli
pertanyaan ini mengajak kamu berfikir. Jadi, berbahagialah kita yang sudah
dapat teman baik untuk mengajak kita ke jalan yang benar. Dunia
dan akhirat pula.
Sahabat fillah, gejala yang umum ditampakkan oleh masyarakat kita menjelang
berakhirnya tahun masehi adalah maraknya pesta penyambutan tahun baru. Semua
kalangan merayakannya dengan penuh suka cita. Adik-adik kita, ponakan,
paman-bibi, ayah-ibu, kakek-nenek, pokoknya semua merasa harus, kudu,
‘wajib’ merayakan tahun baru.
Acara ‘wajib’ di malam tahun baru seperti arak-arakkan di jalan raya; baik
jalan kaki maupun pakai kendaraan bermotor, tiup terompet, dan pesta
kembang api sudah biasa digelar. Di malam itu, yang ada adalah kita dan
kesenangan. Semua larut dalam gempitanya perayaan tahun baru.
Para biduan dangdut ibukota juga menuai untung di malam itu. Ikut merayakan
bergantinya tahun dengan menghibur masyarakat lewat tarikan suara dan aksi
jogetnya yang bikin jantung kaum Adam deg-deg plas! Ah, pokoke dunia ini kayak
bergetar hebat di malam tahun baru itu.
Selain aksi ‘gila-gilaan’ di malam tahun baru, ada juga yang menyambut
tahun baru dengan segudang agenda. Mulai agenda yang baik, agak baik, sampe
yang miskin manfaat, bahkan menyesatkan.
Para desainer udah gembar-gembor dua bulan sebelum berakhirnya tahun ini.
Mereka membuat model pakaian yang bakalan tren di tahun depan, juga mereka-reka
kira-kira model rambut yang kayak gimana yang bisa jadi tren di tahun depan.
Para produsen kosmetika juga gencar memamerkan seni tatarias wajah yang oke
punya, tentu dengan dukungan kosmetik yang dibuatnya.
Selain para desainer dan produsen kosmetika, yang ikutan heboh saat menyambut
tahun baru adalah para dukun dan tukang ramal. Jampi dan mantera mereka
dipercaya sebagian besar masyarakat ampuh untuk bekal di tahun depan. Ramalan
via kartu tarot, teropong lewat bola kristal, atau cuma dengan melihat
garis-garis di telapak tangan langsung kebaca sama para normal perjalanan nasib
pasiennya itu. Lengkap dengan trik n tips kalo terjadi sesuatu di
kemudian hari.
Para dukun juga sigap mengawal pasien mereka yang meminta tolong kepadanya.
Dikerahkanlah seluruh lelembut dari bangsa jin untuk menjadi bodyguardnya.
Harapannya, tahun depan keberuntungan selalu menyertainya atas bantuan sang
dukun. Belum lagi paranormal yang sok tahu bikin pernyataan tentang masa depan
negeri ini dan juga kondisi beberapa negara. Celakanya, banyak yang percaya
sama bualannya sang para-normal. Jangan sampe deh tahun baru justru bikin dosa
baru.
Ada juga lho yang cuek bebek ama perayaan tahun baru. Mereka anggap biasa
aja dan biarkan jalan sendiri. Sayangnya, mereka memang udah dari sananya
tak punya planning: dari hari ke hari, dari minggu ke minggu, dan dari bulan ke
bulan tak ada peningkatan. Kalo pun mau kan harus-nya pada mulai pada
berfikir gimana masa depan kita. Ini malah terbalik, masa depan
gimana nanti sahaja. pantesan jalan di tempat sahaja.
Kita kan tak tahu nasib kita di masa depan ? Itu sebabnya, melakukan
yang terbaik itu harus dilakukan sebisa mungkin dan secepat
mungkin. Biar tak nyesel di kemudian hari. Jangan sampe baru sadar
kalo ajal udah menje-put kita. Lagian, kita nggak tahu kan kalo ajal bakalan
datang cepat atau lambat. BTW, gimana sih hukumnya ngerayain tahun baru masehi,
bagaimana sikap kita seharusnya dalam manfaatin waktu ini? Gimana juga biar
nggak tergoda tren-tren yang nggak bener? - Lanjutkan ke Part 2 -
Semoga Bermamfaat
Vian
Atzu
vian-atzu.blogspot.co.id
0 komentar:
Posting Komentar