Assalamu’alaikum,
sahabat fillah. Ajaran Islam sebagai ajaran yang menyeluruh, memberikan
tuntunan disegala sisi keidupan manusia, tidak terkeculai dalam hal tidur.
Sebelum tidur biasakan membersihkan diri dengan berwudhu’ dan bersiwak
(mengosok gigi). Meskipun Cuma tidur bukan berarti seenaknya saja.
Tidurlah
dengan pakaian yang pantas, jangan pakaian yang menyiksa raga seperti ketat dan
menyesakan sehinggga mengganggu ketentraman tidur. Ada baiknya sebelum tidur
membersihkan tempat tidur agar sangat nyaman. Jangan sampai lupa berdoa dan berdzikir.
Dengan berdoa dan berzikir Insya Allah terhindar dari mimpi buruk.
Rasulullah tidur lebih awal dan bangun lebih
awal. Rasulullah selalu mengajak umatnya agar selalu bangun sebelum waktu subuh
serta melaksanakan sholat shubuh di masjid. Selain mendapat pahala, dengan
berjalan ke masjid, kita akan menghirup udara subuh yang segar dan mengandung
oksigen. Karena itu orang yang suka bangun pagi dan menghirup udara pagi
mempunyai paru-paru yang lebih kuat dan sehat. Disamping itu, udara subuh dapat
memperkuat pikiran dan menyehatkan perasaan. Keuntungan yang akan diperoleh adalah
badan sehat, otak cerdas, penghidupan lapang dan mendapatkan kebaikan di dunia
akhirat.
Sebelum tidur dianjurkan untuk berdoa,
sebagaimana Rasulullah mencontoh doa sebelum tidur:
“Dengan namaMu ya Allah, aku hidup dan aku mati” (HR Bukhari-Muslim).
Kemudian ketika bangun tidur kita juga
dianjurkan untuk berdo’a:
“Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah Ia mematikan kami. Dan kepadaNyakita semua berkumpul” (HR Bukhari)
Prinsipnya, cepat tidur dan cepat bangun.
Beliau tidur di awal malam dan bagun pada pertenganhan malam kedua. Biasanya
Rasulullah SAW bangun dan bersiwak, lalu berwudhu dan sholat sampai waktu
diizinkan Allah. Beliau tidak pernah tidur melebihi kebutuhan. Penelitian yang
dilakukan di Jepang dan di AS selama enam tahun dengan responden berusia 30
sampai dengan 120 tahun menyimpulkan bahwa orang yang biasa tidur lebih dari 8
jam sehari memiliki risiko kematian yang lebih cepat. Sangat berlawanan dengan
mereka yang bisa tidur 6 – 7 jam sehari. Nah Rasulullah SAW biasa tidur selepas
Isya untuk kemudian bangun malam. Jadi beliau tidur tidak lebih dari 8 jam.
Cara tidur Rasulullahpun sarat makna. Ibnu
Qoyyim, seorang intelektual Islam berkata: “Barangsiapa yang memperhatikan pola
tidur Rasulullah, niscaya ia akan memahami pola tidur yang benar dan paling
bermanfaat untuk badan dan organ tubuh”.
Ibnu qayyim Al Jauziyyah dalam buku
Metode Pengobatan Nabi mengungkapkan bahwa Rasul tidur dengan memiringkan tubuh
kearah kanan, sambil berzikir kepada Allah hingga matanya terasa berat. Tekadang
beliau memiringkan badannya kesebelah kiri sebentar,untuk kemudian kembali ke
sebelah kanan. Tidur seperti ini merupakan tidur paling efisien.
Tiga manfaat yang dapat diambil dari posisi
tidur miring ke kanan, yaitu:
1.Menjaga saluran pernafasan
Tidur miring mencegah jatuhnya lidah ke pangkal yang dapat mengganggu saluran
pernafasan. Tidur dengan posisi telentang, mengakibatkan saluran pernafasan
terhalang oleh lidah. Yang juga mengakibatkan seseorang mendengkur.
Orang yang
mendengkur saat tidur menyebabkan tubuh kekurangan oksigen. Bahkan terkadang
dapat mengakibatkan terhentinya nafas untuk beberapa detik yang akan
membangunkannya dari tidur. Orang tersebut biasanya akan bangun dengan keadaan
pusing karena kurangnya oksigen yang masuk ke otak. Tentunya ini sangat
mengganggu kualitas tidur.
2. Menjaga
kesehatan jantung
Tidur miring ke kanan membuat jantung tidak tertimpa organ lainnya. Hal ini
disebabkan karena posisi jantung yang lebih condong berada di sebelah kiri.
Tidur bertumpu pada sisi kiri menyebabkan curah jantung yang berlebihan, karena
darah yang masuk ke atrium juga banyak yang disebabkan karena paru-paru kanan
berada di atas. Sedangkan paru-paru kanan mendapatkan pasokan darah yang lebih
banyak dari paru-paru kiri.
3. Menjaga
kesehatan paru-paru
Paru-paru kiri lebih kecil dibandingkan dengan paru-paru kanan. Jika tidur
miring ke sebelah kanan, jantung akan condong ke sebelah kanan. Hal ini tidak
menjadi masalah karena paru-paru kanan lebih besar. Lain halnya jika bertumpu
pada sebelah kiri, jantung akan menekan paru-paru kiri yang
berukuran kecil, tentu ini sangat tidak baik.
Namun bukan berarti tidak boleh merubah posisi karena, Rasullullah saw juga terkadang miring ke kiri untuk sementara dan
kemudian kembali lagi miring ke kanan.
Semoga
bermanfaat, salam sehat. Wassalamu’alaikum
Faida
Annaila
vian-atzu.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar