• Mengapa Allah membiarkan ada kejahatan terjadi didunia ini ?

    Assalamu’alaikum warrahmatullah, sahabat fillah sering kita mendapatkan berbagai pertanyaan bahkan dari diri kita sendiri yaitu Kalau Allah itu Maha baik, Maha adil, Maha tahu, mengapa Dia membiarkan kejahatan  ada didunia ini ini ?

    Sering kita merenungkan pertanyaan ini. Saya yakin pasti banyak juga di antara teman-teman yang bingung lalu Bagaimana menjawab pertanyaan di tersebut.Alhamdu lillah setelah saya mencari berbagai sumber terpercaya maka ditulisan kali ini saya akan coba mengupasnya.

    Bukanlah Allah itu Mahakuasa. Dengan kekuasaan-Nya yang tak terbatas tentu mudah saja bagi Allah untuk melenyapkan segala kejahatan dan penderitaan di dunia ini. 

    1. Mengapa Allah “Membiarkan” Adanya Kejahatan?
    Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu memahami satu prinsip penting ini terlebih dahulu.

    Allah meng-anugerahi manusia dengan akal budi, pikiran, dan kebebasan.Saya yakin sahabat pasti setuju jika Allah itu memberi manusia kebebasan untuk memilih.Buktinya manusia diberi hak untuk memilih.ontohnya Jodoh, siapa yang memilih?Tentu saja kita punya kebebasan dalam memilih jodoh. Kita diberi hak untuk menentukan siapa yang akan menjadi pasangan hidup kita.Contoh lain, agama.Setiap manusia berhak memilih agama yang ia anut. Setiap manusia diberi hak untuk memilih kepercayaannya. Jika Allah mau, tentu saja mudah bagi-Nya untuk menyeragamkan umat manusia.

    Sampai di sini, kita sependapat ya bahwa manusia diberi kebebasan untuk memilih.Jika manusia diberi kebebasan, tentu saja manusia seolah-olah diberi kebebasan untuk berbuat. Manusia bisa memilih, ia ingin berbuat baik atau justru berbuat dosa.

    2.Mengapa kejahatan itu timbul? Apakah Allah menciptakan kejahatan?

    Tentu saja tak. Kejahatan timbul kerana manusia memilih untuk berbuat kejahatan. Seandainya tak ada satu pun manusia yang memilih berbuat jahat, apakah kejahatan akan muncul? Tentu saja tak.Jadi, sampai di sini kita sama-sama memahami bahwa Allah tak menciptakan kejahatan. Manusialah yang berbuat kejahatan.

    3. Lantas, mengapa Allah seolah-olah membiarkan kejahatan terjadi?
    Seperti yang kita bahas di awal, Alah memberi kebebasan bagi umat manusia.Ketika manusia tersebut berbuat jahat, mengapa seolah-olah Allah membiarkan?eits ingat Allah tak membiarkan, melainkan Allah konsisten terhadap apa yang sudah Ia ciptakan. Jika sudah Ia ciptakan manusia itu bebas maka tentu saja Allah tak akan sedikit-sedikit  melakukan intervensi.

    Tentu saja Allah akan dianggap tak konsisten apabila ia memberi manusia kebebasan, tetapi sedikit-sedikit Allah melakukan intervensi dengan mencegah/menghilangkan kejahatan.Pada dasarnya Allah tak membiarkan kejahatan, tetapi Dia menghormati manusia.

    4.Apa Buktinya Bahwa Allah Itu Tak “Membiarkan” Kejahatan?
    Bukti bahwa Allah tak “membiarkan” kejahatan adalah Ia mengeluarkan larangan dan perintah. Bukankah dalam firmannya sudah jelas perintah dan larangan?Apakah manusia diciptakan untuk berbuat dosa? Jelas tak. Manusia berbuat dosa kerana ia sendiri yang memilih ingin berbuat dosa. Andaikan manusia setia pada perintah dan larangan Allah tentu ia tak akan memilih dengan sengaja berbuat dosa.

    Contoh kecil : korupsi.
    Korupsi jelas merupakan dosa (bahkan dosa besar). Apakah Allah “membiarkan” orang korupsi? Pada dasarnya Allah tak membiarkan.Buktinya dalam agama, kita sudah diajarkan untuk amanah, untuk jujur dan setia kepada yang benar. Lalu mengapa koruptor tetap saja ngeyel dan ngotot mau korupsi?Tak lain tak bukan adalah kerana pilihannya sendiri. 

    Apa Akibatnya Kalau Manusia “Ngeyel” Tetap Mau Berbuat Kejahatan?Akibatnya tentu saja adalah neraka.Namun lagi-lagi kita harus jelas dulu pemahaman tentang neraka.Neraka tak selalu bermakna tentang Akhirat. Neraka juga ada dalam kehidupan dunia.

    Pernahkah sahabat melihat orang hidupnya bergelimang harta, penuh kemewahan tetapi keluarganya berantakan, penuh dendam dan hidupnya tak tenang? Bisa saja kondisi semacam itu menjadi “neraka” bagi orang yang mengalami.

    Sudah menjadi pemahaman kita bahawa ketika seseorang berbuat dosa, hatinya menjadi tak tenang bahkan gelisah. Akibat yang didapat apabila tetap “ngeyel” berbuat kejahatan sudah pasti adalah “neraka”. Ingat, neraka untuk setiap orang bisa berbeda lho ya. Neraka yang kita bahas di posting kali ini adalah neraka dalam makna konotasi. 

    Sahabat Fillah jadi sudah jelas bahaw Allah tak membiarkan kejahatan. Allah sudah mencegah timbulnya kejatahan lewat firman, perintah dan larangan-Nya. Hanya saja, manusia yang diberi kebebasan sering kali salah dalam menggunakan kebebasan tersebut. Kesalahan dalam menggunakan kebebasan itulah yang kadang membuat manusia jatuh ke dalam dosa dan berbuat sesuatu yang dinamakan kejahatan.

    Semoga dengan Tulisan sederhana ini kita semakin paham mengenai Pertanyaan  “ Mengapa Allah membiarkan ada kejahatan terjadi didunia ini ? “.

    Semoga Bermamfaat, Wassalamu’alaikum Warrahmatullah

    Vian Atzu


  • 0 komentar:

    Posting Komentar