Assalamu’alaikum,,
Malam ini saya kembali akan ber-kongsi artikel untuk sahabat fillah pengunjung
setia Blog Vian Atzu,, sahabat Nasihat adalah satu cara untuk mempengaruhi dan
mengajak ke jalan Allah. Adalah Rasulullah ď·şselalu memperbaharui nasihat kepada
para sahabat.
Sebab nasihat itu jika keluar dari hati yang tulus, ia akan
menembus dinding penghalang dan sampai ke dalam hati, ibarat hujan di bumi yang
mati, maka bergetar dan hiduplah dengan izin Allah. Berikut ini kisah seorang
anak muda yang tengah ada janji mengerjakan perbuatan haram, kemudiannya
mendengar nasihat dari jauh yang menyentuh dinding hatinya, ia terbangun dari
kelalaiannya dan kembali kepada Allah.
Aku seorang pemuda yang tumbuh berkembang di dalam keluarga muslim, tapi hanya
sekadar Islam warisan. Keluargaku tidak pernah menganjurkan kepadaku
berbuat baik mengikuti syariat Allah dan menasihatiku, dan kadang-kala
mengancam bila aku tidak sekolah atau melanggar mereka dalam hal-hal keduniaan.
Inilah
kenyataan kebanyakan keluarga, sungguh sayang. Adalah kewajipan orang
tua berusaha mendidik anak-anak dengan didikan
Islam dan memastikan anak-anak mendapat teman-teman yang baik. Jika
tidak, maka akibatnya adalah malapetaka dalam rumahtangga dan masyarakat serta
negara.
Tidak
diragukan lagi, orang yang demikian keadaannya tentu akan menuju kehancuran.
Dan inilah yang terjadi kepada diriku. Aku telah mendapat cubaan berupa
teman-teman yang jahat yang melakukan perkara keji dan mungkar agar terlihat
baik dan menjatuhkan aku ke dalam maksiat.
Kami
menghina ahli agama dan orang yang baik-baik serta memperolok-olokkannya, di
samping kami juga mengerjakan dosa-dosa besar sebagai tanda kejantanan dan
kepahlawanan. Kami sanggup berhabis duit dalam melakukan perkara-perkara hina,
walaupun hal itu akan membawa kami ke penjara. Kami turut mengambil dadah dan
minum arak. Solat, aku tidak kenal sama sekali. Dan andainya aku masuk masjid,
orang ramai akan menganggap aneh, kerana mereka tahu aku sering melakukan
perkara jahat.
Pada
suatu malam pada waktu Isyak, aku berada dekat sebuah masjid, aku telah janji untuk
kumpul bersama teman-temanku itu. Tiba-tiba ada suara yang menyentuh hatiku,
yang keluar dari pembesar suara masjid, membicarakan soal syurga neraka, mati
dan alam kubur. Aku rasakan suara itu dibicarakan khusus untukku dan
menggetarkan hati sangat-sangat. Seolah-olah ia berkata kepadaku :
"Hai orang yang lalai! Tidakkah engkau malu kepada Allah? Tidakkah kau takut maut mendatangimu dengan tiba-tiba sedang engkau dalam keadaan seperti ini? Waspadalah! Waspadalah! Dan waspadalah!"
Maka
aku terpengaruh olehnya dan merasa takut yang teramat sangat.
Dan
berlalulah malam itu.
Keesokan
harinya, dan setelah muadzin memanggil untuk solat Isyak, aku bangkit mandi,
berwudhuk, dan masuk ke dalam masjid. Dan mulailah Syeikh berbicara sedang aku
berada di hujung masjid. Lalu aku mula menangis, menangisi diriku dan apa yang
telah berlalu dari umurku, yaitu aku mengaibaikan hak Allah dan hak kedua orang
tuaku. Setelah mengerjakan solat aku segera pulang ke rumah. Keluargaku gembira
menyambut datangnya kebaikan, sebab telah menjadi kebiasaanku, aku tidak pulang
ke rumah pada tengah malam atau lewatnya.
Sejak
saat itu, aku bertaubat kepada Allah dan kembali kepada-Nya. Aku berdoa kepada
Allah semoga memberikan keteguhan kepadaku dan kepada anda semua, mengampuni kami
dan Syeikh yang telah menyelamatkan aku daripada kehancuran dahulu itu.
Sahabat
itulah cara bagaimana Allah sangat sayang dengan ummat-nya dan memberi satu
cahaya dalam hatinya dari mana sahaja, semoga artikel saya ini dapat bermamfaat
Jazakallah,
wasallamu’alaikum wa ilalliqa
*Sebarang komen sahabat untuk artikel saya amatlah
diharapkan untuk kebaikan semua pembaca blog ini.silakan untuk kirim via e-mail
ke : Zafranudin01@gmail.com
Mohamad
Zafranudin
0 komentar:
Posting Komentar