• Hilangkan Tradisi Malam Minggu Part 2 - Kebahagiaan Yang Semu

    Assalamu’alaikum warrahmatullah ,, sahabat fillah Alhamdu lillah saya masih diberi kesempatan untuk menepati janji saya tentang bikin lanjutan dari artikel sebelumnya “ Hilangkan Tradisi Malam Minggu - Fenomena Malam minggu ”  dan kali ini saya akan berbagi untuk Part ke-2 dengan tema Kebahagiaan yang Semu.


    Sahabat, perlu kita ingat, kalo selama kita di dunia, Allah sudah beri kita rizki yang tak bisa dihitung. Mulai dari iman, kesehatan, harta, dll. Pokoknya buanyak sangat. Nah, soal nikmat yang sedemikian besar, mau kita apakan sih..? Apa mau kita sia-siakan begitu sahaja, atau malah kita manfaatkan dengan hura-hura semata? Semisal harta. Bisa sahaja berupa uang, perhiasan, HP, komputer dan semacamnya.

    Mau kita apakan itu semua? Terkadang kita merasa kalo berbagai harta benda yang kita punya, itu murni hasil kerja keras kita.Ingat, bukan pekerjaan yang bisa njadikan kita kaya, tapi Allah . Buktinya, banyak orang yang tak kerja tapi bisa kaya. Contohnya dapat warisan atau undian berhadiah. Dan banyak juga, orang yang kerja tapi tak kaya-kaya…he.

    Harta yang ada di sekitar kita itu mau kita belanjakan untuk apa. Kalo harta itu kita keluarkan untuk perayaan malam mingguan, semisal pacaran, apel, nonton bioskop, nongkrong dan lain-lain, dijamin, harta kita tadi tak bakal bernilai apa-apa. Alias dapat nilai nol. Apalagi kalo harta yang kita punya tadi dipake untuk perbuatan maksiat pada Allah. Sudah tak dapat pahala, beli api neraka. 
    “...Dan janganlah kamu menghabur-hamburkan (hartamu) secara boros.” (QS. Al-Israa’: 26).

    Sekiranya, ayat tadi sudah cukup memberi wejangan untuk kita supaya bisa ngelola harta kita dengan sebaik-baiknya.

    Sahabat, banyak teman-teman kita menganggap kesenangan yang didapat dengan jalan bareng pacar, mojok di taman, atau boncengan ama doi, itu adalah kebahagiaan. Sorry dori morry strawberry, Saya harus bilang itu semua salah besar. Kenapa? Nah, balik aja ke fondasi ajaran Islam. Soal kebahagiaan, sudah memberikan kejelasan di dalam Al Qur’an.

    Bukan untuk berfoya-foya, berpacaran ataupun malah free seks. Na’udzubillah...Nah tujuan penciptaan kitalah yang bisa ngantarkan diri ini, ke gerbang kebahagiaan yang hakiki.
    “Dan Aku tak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada Ku.” (QS. Adz-Dzariyaat: 56).

    Sehingga, sebenarnya tak ada alasan yang logis, untuk kita menghabiskan malam minggu dengan tradisi yang tak benar dan kita yakin, kalo kita semua kembali bertanya ke hati nurani kita masing-masing, tentunya kita mengerti, kalo budaya malam mingguan yang selama ini ada di sekeliling kita, itu bertentangan dengan Islam. Pastinya bukan pahala yang kita dapat, tapi dosa yang bertumpuk. Berapa lama sih kesenangan yang kita dapat pas malam mingguan, paling antara 3 sampe 4 jam. Itupun belum ditambah ama macetnya jalan, he. Dan kita bandingkan dengan siksa yang kita dapat nanti di akhirat. Tak sebanding!!

    Sobat, pada tiap-tiap peristiwa, seperti bergantinya siang dan malam serta penciptaan langit dan bumi, kita sebenarnya diajak oleh Allah untuk berpikir betapa agungnya Allah. Dan betapa kecilnya kita (manusia)., 
    “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” (QS. Ali-‘Imron: 190).

    Kita sebagai seorang manusia yang sudah diberi kesempurnaan akal oleh Allah, apalagi sebagai seorang muslim, seharusnya takan mungkin melakukan sesuatu tanpa berpikir dulu. Ini benar atau salah. Ini baik atau buruk. Sudahkah kita mulai berpikir kesana? yu sama-sama kita ingatkan diri kita, supaya tak berbuat semaunya. Dan mulai saat ini, mencoba memperbaiki pribadi. 

    Jadi tak ada waktu lagi untuk mengkhususkan malam minggu sebagai malam yang spesial. Apalagi untuk bermaksiat. Malam minggu sebenarnya takda bedanya ama malam-malam lainnya. Malam minggu juga sama aja dengan malam Jumat kliwon, dan sama-sama banyak syaithannya he.

    Sahabat mulai sekarang, kita rubah tradisi ini. Kalo bisa bahkan harus bisa kita hapus sekalian. Ganti dengan hal-hal lain yang lebih bermakna. Berpahala. Dan membuat diri kita makin cerdas. Contohnya buat acara pengajian, atau menambah ilmu ke-Islam-an kita, pasti jauh lebih asyik,
    Rasulullah saw bersabda, “Sebagian dari kebaikan seorang muslim adalah meninggalkan apa yang tak bermanfaat baginya.” (Al Hadits).

    Jika kita membahas tentang rutinitas malam minggu takkan ada habisnya, begitupun saya untuk menulis ini harus menghabiskan beberapa page jadi untuk sementara sekian dulu tapi tenang masih ada lanjutannya ditunggu za yua,,jadi yu kita hilangkan tradisi malam mingguan. Sepakat!!

    Semoga Bermamfaat, Wassalamu’alaikum warrahmatullah

    Vian Atzu




  • 0 komentar:

    Posting Komentar