Assalamu’alaikum Warrahmatullah . Sahabat Fillah, Ketika bekerja mencari nafkah, hindari mengeluh. Itu hanya mengurangi keberkahan rezeki dan mengundang murka Sang Pemberi Rezeki. Bayangkan jika kita diberi kue oleh seseorang, tapi tiada henti kita berkeluh-kesah tentang kue tadi. Tentu sahaja, si pemberi kue itu sakit hati. Apa mungkin ia akan memberi tambahan kue?
Lagi pula, mengeluh juga melemahkan otak dan tubuh. Jadinya gampang sakit. Parahnya lagi, apa yang kita keluhkan malah semakin menjadi-jadi atau Memburuk.
Ingat, bekerja adalah fitrahnya manusia. Maka dari itu, syukuri pekerjaan ,keberadaan kita saat ini.
Sekiranya Nabi Adam tak mengambil buah khuldi, apa yang akan terjadi? Masihkah ia, istrinya, dan seluruh keturunannya tetap menghuni surga? Tak juga. Cepat atau lambat, ia akan take off dari surga dan landing di bumi, :). Dari berbagai ayat kita mengetahui bahwa Nabi Adam as akan berdinas di bumi sebagai khalifah. Bekerja. Sebagai pemimpin. Sebagai pemakmur.
Perhatikan baik-baik. Sewaktu berdiam di surga, Adam tak beroleh gelar khalifah. Namun sewaktu menjalani aktivitas dan rutinitas di bumi, barulah ia beroleh gelar khalifah. Memang, hidup di bumi itu penuh perjuangan. Yah begitulah fitrah manusia selagi ia masih hidup. Bekerja. Berjuang.
Ibaratnya kapal, memang aman dan nyaman saat diam bersandar di dermaga, tapi bukan untuk itu kapal dibuat. Sebuah kapal sejati dirancang untuk membelah ombak bahkan menerjang badai. Bekerja. Berjuang.
Sekali lagi, syukuri kehidupan, pekerjaan, keberadaan kita.
Di Surah Ar-Rahman, kalimat 'nikmat Tuhan manakah yang engkau dustakan' diulang sampai 31 kali. Kenapa? Ini seruan kepada manusia untuk mensyukuri nikmat-nikmat-Nya. Janganlah mendustakan. pengulangan itu untuk memantapkan pemahaman manusia tentang bersyukur. Sudah diulang 31 kali sahaja, kita masih mengeluh, apalagi kalau tak diulang!
Akhirnya, bersyukurlah. Semoga hidup kita berkah berlimpah. Aamiin
Wassalamu’alaikum Warrahmatullah
Vian Atzu
0 komentar:
Posting Komentar