• Hari Ini Miliki Kita! Jangan Kita Menyia-Nyiakannya.

    Assalamu’alaikum Warrahmatullah, Sahabaut fillah. Jika kita berada di pagi hari, janganlah menunggu sore tiba. Hari  inilah yang akan kita jalani, bukan hari kemarin yang telah berlalu dengan segala kebaikan dan keburukannya, dan juga bukan esok hari yang belum tentu datang.

    Hari yang saat ini mataharinya menyinari kita, dan siangnya menyapa kita inilah hari kita. Usia kita, mungkin tinggal hari ini. Maka, anggaplah masa hidup kita hanya hari ini, atau seakan-akan kita  baru dalahirkan hari ini dan akan meninggal hari ini juga. Dengan begitu, hidup kita takakan tercabik-cabik diantara gumpalan keresahan, kesedihan dan duka masa lalu dengan bayangan masa depan yang penuh ketidakpastian dan acapkali menakutkan.

    Sahabat fillah. Pada hari ini pula, sebaiknya kita mencurahkan seluruh perhatian, kepedulian dan kerja keras. Dan pada hari inilah, kita harus bertekad mempersembahkan kualitas shalat yang paling khusyu', bacaan al-Qur'an yang sarat tadabbur, dzikir dengan sepenuh hati, keseimbangan dalam segala hal, keindahan dalam akhlak, kerelaan dengan semua yang Allah berikan, perhatian terhadap keadaan sekitar, perhatian terhadap kesehatan jiwa dan raga, serta perbuatan baik terhadap sesama.

    Pada hari dimana kita hidup saat inilah sebaiknya kita membagi  waktu dengan bijak. Jadikanlah setiap menitnya laksana ribuan tahun dan setiap detiknya laksana ratusan bulan. Tanamlah kebaikan sebanyak-banyaknya pada hari itu. Dan, persembahkanlah sesuatu yang paling indah  untuk hari itu.

    Beristighfar-lah atas semua dosa, ingatlah selalu kepada-Nya, bersiap-siaplah untuk sebuah perjalanan menuju alam keabadian, dan nikmatilah hari ini dengan segala kesenangan dan kebahagiaan!

    Terimalah rezeki, isteri, suami, anak-anak, tugas-tugas, rumah, ilmu, dan jabatan Anda hari dengan penuh keridhaan.
    Maka berpegangteguhlah dengan apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah  kamu termasuk orang yang bersyukur. - QS. Al-A'raf: 144
    Hiduplah hari ini tanpa kesedihan, kegalauan, kemarahan, kedengkian dan kebencian. Jangan lupa, hendaklah kita goreskan pada dinding hati kita satu kalimat (bila perlu kita tulis pula di atas meja kerja ): Harimu adalah  hari ini. Yakni, bila hari ini kita dapat memakan nasi hangat yang harum baunya, maka apakah nasi basi yang telah kita makan kemarin atau nasi  hangat esok hari (yang belum tentu ada) itu akan merugikan kita? Jika kita dapat minum air jernih dan segar hari ini, maka mengapa kita harus bersedih atas air asin yang kita minum kemarin, atau mengkhawatirkan air hambar dan panas esok hari yang belum tentu terjadi? 

    Sahabat fillah. Jika kita percaya pada diri sendiri, dengan semangat dan tekad yang kuat , maka akan dapat menundukkan diri untuk berpegang pada  prinsip: aku hanya akan hidup hari ini. Prinsip inilah yang akan menyibukkan diri kita setiap detik untuk selalu memperbaiki keadaan, mengembangkan semua potensi, dan mensucikan setiap amalan. 

    Dan itu, akan membuat kita berkata dalam hati, 
    Hanya hari ini aku berkesempatan untuk mengatakan yang baik-baik saja. Tak berucap kotor dan jorok yang menjijikkan, takakan pernah mencela, menghardik dan juga membicarakan kejelekan orang lain. Hanya hari ini aku berkesempatan menertibkan rumah dan kantor agar tak semrawut dan berantakan. Dan kerana hanya ini sahaja aku akan hidup, maka aku akan memperhatikan kebersihan tubuhku, kerapian penampilanku, kebaikan tutur kata dan tindak tandukku. 
    Kerana hanya akan hidup hari ini, maka aku akan berusaha sekuat tenaga untuk taat kepada Rabb, mengerjakan shalat sesempurna mungkin, membekali diri dengan shalat-shalat sunah nafilah, berpegang teguh pada al-Qur'an, mengkaji dan mencatat segala yang bermanfaat. 
    Aku hanya akan hidup hari ini, kerananya aku akan menanam dalam hatiku semua nilai keutamaan dan mencabut darinya pohon-pohon kejahatan berikut ranting-rantingnya yang berduri, baik sifat takabur, ujub, riya', dan buruk sangka. 
    Hanya hari ini aku akan dapat menghirup udara kehidupan, maka aku akan berbuat baik kepada orang lain dan mengulurkan tangan kepada siapapun. Aku akan menjenguk mereka yang sakit, mengantarkan jenazah, menunjukkan jalan yang benar bagi yang tersesat, memberi makan orang kelaparan, menolong orang yang sedang kesulitan, membantu yang orang dizalimi, meringankan penderitaan orang yang lemah, mengasihi mereka yang menderita, menghormati orang-orang alim, menyayangi anak kecil, dan berbakti kepada orang tua.
    Sahabat fillah. Hiduplah Hari Ini Kerana Hari ini milik kita, adalah ungkapan yang paling indah dalam "kamus kebahagiaan". Kamus bagi mereka yang menginginkan kehidupan yang paling indah dan menyenangkan.

    Semoga bermnfaat & Termotivasi, Wassalmu’alaikum Warrahmatullah

    Vian Atzu
    ___________________


  • 0 komentar:

    Posting Komentar