• Mengatasi Kenakalan Anak Part #3 : Langkah Menghadapi & Menghukum Anak Yang Benar

    Assalamu’alaikum Warrahmatullah.Sahabat fillah Perlu diingat bahawa mengembalikan anak nakal menjadi penurut taklah semudah membalikkan telapak tangan, terlebih ketika mereka masih berusia anak- anak. Untuk itu, terdapat beberapa langkah yang harus ditempuh oleh orang tua dalam mengatasi anak- anak yang nakal.

    Syariat Islam yang agung mengajarkan kepada umatnya beberapa cara pendidikan bagi anak yang bisa ditempuh untuk meluruskan penyimpangan akhlaknya. Di antara cara-cara tersebut adalah:

    1.Teguran Dan Nasihat Yang Baik
    Ini termasuk metode pendidikan yang sangat baik dan bermanfaat untuk meluruskan kesalahan anak. Metode ini sering dipraktikkan langsung oleh pendidik terbesar bagi umat ini, Rasulullah saw, misalnya ketika beliau melihat seorang anak kecil yang ketika sedang makan menjulurkan tangannya ke berbagai sisi nampan makanan,
    “Wahai anak kecil, sebutlah nama Allah (sebelum makan), dan makanlah dengan tangan kananmu, serta makanlah (makanan) yang ada di hadapanmu.“ HR Bukhar dan Muslim

    Serta dalam hadits yang terkenal, Rasulullah saw bersabda kepada anak paman beliau, Abdullah bin ‘Abbas ra,
    “Wahai anak kecil, sesungguhnya aku ingin mengajarkan beberapa kalimat (nasihat) kepadamu: jagalah (batasan-batasan/ syariat) Allah maka Dia akan menjagamu, jagalah (batasan-batasan/ syariat) Allah maka kamu akan mendapati-Nya dihadapanmu.”H.R At-Tirmidzi dan  Ahmad

    2. Tongkat Atau Alat Pemukul Lainnya Di Dinding Rumah
    Ini bertujuan untuk mendidik anak-anak agar mereka takut melakukan hal-hal yang tercela.
    Rasulullah saw menganjurkan
    “Gantungkanlah cambuk (alat pemukul) di tempat yang terlihat oleh penghuni rumah, karena itu merupakan pendidikan bagi mereka.”H.R Ath-Thabrani

    Bukanlah maksud hadits ini agar orangtua sering memukul anggota keluarganya, tapi maksudnya adalah sekadar membuat anggota keluarga takut terhadap ancaman tersebut, sehingga mereka meninggalkan perbuatan buruk dan tercela .

    Rasulullah saw tak memaksudkan dengan perintah untuk menggantungkan cambuk (alat pemukul) untuk memukul, kerana beliau  tak memerintahkan hal itu kepada seorang pun. Akan tetapi, yang beliau maksud adalah agar hal itu menjadi pendidikan bagi mereka.

    Bolehkah memukul anak yang nakal untuk mendidiknya?
    Rasulullah saw bersabda,
    “Perintahkanlah kepada anak-anakmu untuk (melaksanakan) shalat (lima waktu) sewaktu mereka berumur tujuh tahun, pukullah mereka karena (meninggalkan) shalat (lima waktu) jika mereka (telah) berumur sepuluh tahun, serta pisahkanlah tempat tidur mereka.“H.R Abu Daud

    Hadits ini menunjukkan bolehnya memukul anak untuk mendidik mereka jika mereka melakukan perbuatan yang melanggar syariat, jika anak tersebut telah mencapai usia yang memungkinkannya bisa menerima pukulan dan mengambil pelajaran darinya dan ini biasanya di usia sepuluh tahun. Dengan syarat, pukulan tersebut tak terlalu keras dan tak pada wajah

    Jadi Bolehkah menghukum anak yang melakukan kesalahan dengan memukulnya atau meletakkan sesuatu yang pahit atau pedas di mulutnya, seperti cabai/ lombok? Adapun mendidik (menghukum) anak dengan memukulnya, maka ini diperbolehkan jika anak tersebut telah mencapai usia yang memungkinkannya untuk mengambil pelajaran dari pukulan tersebut, dan ini biasanya di usia sepuluh tahun.

    Adapun memberikan sesuatu yang pedas di mulutnya maka ini tak boleh, kerana ini bisa jadi mempengaruhinya (mencelakakannya). Berbeda dengan pukulan yang dilakukan pada badan maka ini tak mengapa (dilakukan) jika anak tersebut bisa mengambil pelajaran darinya, dan tentu sahaja pukulan tersebut tak terlalu keras.

    Untuk anak yang berusia kurang dari sepuluh tahun, hendaknya dilihat kondisinya kerana Rasulullah saw hanya membolehkan untuk memukul anak berusia sepuluh tahun kerana meninggalkan shalat. Maka, yang berumur kurang dari sepuluh tahun hendaknya dilihat kondisinya.

    Terkadang, seorang anak kecil yang belum mencapai usia sepuluh tahun memiliki pemahaman yang baik, kecerdasan dan tubuh yang besar (kuat) sehingga bisa menerima pukulan, celaan, dan pelajaran darinya maka anak seperti ini boleh dipukul, dan terkadang ada anak kecil yang tak seperti itu maka anak seperti ini tak boleh dipukul.

    Adapun Cara-cara menghukum anak yang tak dibenarkan dalam Islam adalah:

    1. Memukul Wajah
    Ini dilarang oleh Rasulullah saw dalam sabda beliau
    “Jika salah seorang dari kalian memukul, maka hendaknya dia menjauhi (memukul) wajah.”H.R Abu Daud

    2. Memukul Yang Terlalu Keras Sehingga Berbekas
    3. Memukul Dalam Keadaan Sangat Marah
    Ini juga dilarang kerana dikhawatirkan lepas kontrol sehingga memukul secara berlebihan.
    Dari Abu Mas’ud al-Badri, dia berkata, “(Suatu hari) aku memukul budakku (yang masih kecil) dengan cemeti, maka aku mendengar suara (teguran) dari belakangku, ‘Ketahuilah, wahai Abu Mas’ud!’ Akan tetapi, aku tidak mengenali suara tersebut karena kemarahan (yang sangat). Ketika pemilik suara itu mendekat dariku, maka ternyata dia adalah Rasulullah saw, dan beliau yang berkata, ‘Ketahuilah, wahai Abu Mas’ud! Ketahuilah, wahai Abu Mas’ud!’ Maka aku pun melempar cemeti dari tanganku, kemudian beliau bersabda,‘Ketahuilah, wahai Abu Mas’ud! Sesungguhnya Allah lebih mampu untuk (menyiksa) kamu daripada kamu terhadap budak ini,’ maka aku pun berkata, ‘Aku tidak akan memukul budak selamanya setelah (hari) ini.‘” H.R Muslim

    4. Bersikap Terlalu Keras Dan Kasar
    Sikap ini jelas bertentangan dengan sifat lemah lembut yang merupakan sebab datangnya kebaikan, sebagaimana sabda Rasulullah saw,
    “Barangsiapa yang terhalang dari (sifat) lemah lembut, maka (sungguh) dia akan terhalang dari (mendapat) kebaikan.”H.R Muslim

    5. Menampakkan Kemarahan Yang Sangat
    Ini juga dilarang karena bertentangan dengan petunjuk Rasulullah saw, 
    “Bukanlah orang yang kuat itu (diukur) dengan (kekuatan) bergulat (berkelahi),  tetapi orang yang kuat adalah yang mampu menahan dirinya ketika marah.” H.R Al-Bukhari  dan Muslim

    Semoga kita dianugerahkan taufik-Nya untuk memahami dan mengamalkan petunjuk-Nya dalam mendidik dan membina keluarga kita, untuk kebaikan hidup kita semua di dunia dan akhirat.Aamiin

    Semoga Bermamfaat, Wassalamu’alaikum Warrahmatullah

    Vian Atzu
  • 0 komentar:

    Posting Komentar