• Menampilkan sosok Rasulullah saw , Film Iran Ini Banyak Menuai Kecaman

    Sahabat fillah. Film yang menampilkan sosok Nabi Muhammad yang akan segera tayang di Iran menuai kecaman.

    Film garapan sutradara Iran Majid Majidi berjudul 'Muhammad, Utusan Tuhan' ini menggambarkan kehidupan Rasul saw saat masih muda.

    Film ini memang tidak menampilkan wajah Rasul, tapi hanya punggungnya. Namun tindakan ini dianggap tabu dalam ajaran Islam dan penggambaran sosok Nabi telah memicu kekerasan di masa lalu.

    Dalam film berdurasi 190 menit itu, kisah Rasul diceritakan oleh tokoh lainnya, salah satunya adalah kakeknya, Abdul Muttalib yang diperankan oleh aktor Iran Ali Reza Shoja Nouri.

    "Bagaimana kita seharusnya memperkenalkan Nabi kita? Banyak yang menyampaikan pesannya pada seluruh dunia melalui sinema dan gambar,Dengan membuat film berkualitas tinggi ini, akan memberikan kesan yang tepat tentang Nabi Muhammad kepada dunia," tambah Majidi.

    Namun film ini menuai banyak kecaman meski belum dirilis. Sebagian besar yang mengecam menganggap sosok Nabi sama sekali tidak boleh ditampilkan.Salah satunya datang dari Universitas Al-Azhar di Mesir yang mendesak Iran melarang film ini beredar. Al-Azhar beralasan menampilkan sosok Nabi akan merusak kesucian Rasulullah.

    Dengan dana US$ 30 juta, film ini disebut termahal dalam sejarah pembuatan film di Iran. Film ini rencananya akan dirilis tahun ini, namun belum diketahui secara pasti tanggalnya.Film terbaru yang menceritakan kisah Nabi Muhammad ini diproduksi oleh Nourtaban Film Industry dan akan hadir dalam bahasa Arab, Persia dan Inggris.

    Ketua Nourtaban, Mohammad Mahdi Heidarian, menolak berkomentar tentang siapa yang memberikan dana pembuatan film ini.

    Sementara itu, Qatar telah mengumumkan rencananya untuk membuat film tandingan yang menceritakan kehidupan Rasulullah dengan biaya US$ 1 miliar.

    Pemerintah Iran sendiri, termasuk Ayatollah Ali Khamenei, mendukung pembuatan film Muhammad, Utusan Tuhan ini. Khamenei bahkan turut hadir pada peresmian setting film di desa Allahyar pada 2012 lalu.

    Pembuatan film ini membutuhkan waktu setahun, sementara pasca-produksi yang dilakukan di Jerman butuh dua tahun. Dan jika film ini berhasil, produsernya mengatakan mereka akan membuat dua sekuel.

    "Satu sekuel akan fokus pada kehidupan Nabi Muhammad dari masa remajanya hingga usia 40-an dan sisanya setelah usia 40 ketika ia menjadi Nabi umat Islam."

    Vian Atzu
    vian-atzu.blogspot.com


  • 0 komentar:

    Posting Komentar