Assalamu’alaikum
warrahmatullah, sahabat fillah. Adalah cukup mengkhawatirkan dan
memperihatinkan bila kita melihat perjalanan bangsa dewasa ini. Keterpurukan
demi keterpurukan datang silih berganti menerpa dan menerjang kehidupan bangsa
ini, masalah baru terus bermunculan sementara masalah lama belum terselesaikan.
Musibah
alam,didarat longsor, banjir hingga musibah udara jatuhnya pesawat air asia
pada akhir dan awal tahun terjadi. yang menimbulkan kerugian moral dan material
yang tak sedikit, ternyata belum bisa membuka hati nurani bangsa untuk
melakukan koreksi dan perbaikan secara menyeluruh.
Kondisi
ini diperparah oleh sebagian para pemimpin dan elite politik yang tak
menunjukan sikap rendah hati untuk musibah yang terjadi, justru semua komponen
bangsa terlihat semakin asyik dengan diri mereka sendiri, sikap kepedulian sosial
semakin lama semakin pudar.
Belum
lagi problematika kemiskinan dan pengangguran yang melilit bangsa ini dengan
jumlah penduduk miskin dari tahun ketahun semakin meningkat, deikian juga
dengan nilai pengangguran.
Sebenarnya,
keterpurukan yang menimpa bangsa ini bukan semata-mata disebabkan oleh
kemorosotan dibidang ekonomi, tapi justru disebabkan oleh sikap mental, moral,
dan akhlak yang mengalami degradasi yang sangat hebat. Padahal moral dan akhlak
ini sangat erat kaitannya dengan martabat dan harga diri bangsa itu sendiri.
Bila
moralitas dan akhlak baik maka bangsa tersebut akan menjadi bangsa yang bermartabat
dan memiliki harga diri. Bangsa tersebut tak akan dengan mudah dapat didikte
dan dikendalikan bangsa lain. Tapi jika sebaliknya moralitas dan akhlak bangsa
itu rusak dan buruk, maka bangsa tersebut tak akan memiliki martabat dan harga
diri dalam pergaulan international.
Bangsa
lain yang lebih besar dapat dengan mudah mengobok-obok seluruh kebijakan yang
ada. Bangsa tersebut hanya akan menjadi penonton tanpa mampu berbuat apa-apa. Seluruh
sector kehidupan-nya diarahkan untuk memenuhi kepentingan dan keinginan orang
lain, tak ada kemerdekaan dan kemandirian untuk mengatur dirinya sendiri yang
justru keterjajahan dan ketidak mandirian dalam berbagai hal.
Pornografi
dan porno aksi merupakan salah satu indikator betapa ditengah masyarakat kita
ada sekelompok orang yang berupaya untuk melegalkan kemaksiatan atas nama
kebebasan dan Hak Asasi Manusia. Seni, yang merupakan sunnatullah kehidupan
dijadikan sebagai alasan bahawa pornografi merupakan bagian integral dari
sebuah expresi seni dan keindahan, sehingga tak ada hak orang lain untuk
melarangnya.
Hal
tersebut adalah sesuatu yang menyedihkan. Mereka tak menyadari atau sengaja
berpura-pura tak sedar, bahawa dampak dari pornografi yang dipertontonkan
melalui media sungguh sangat dahsyat. Generasi muda bangsa,yang notabane adalah
asset masa depan, merupakan kelompok yang menjadi korban utama dari budaya hidup
yang cenderung semakin permitif dari waktu ke waktu.
Bersambung
ke : Hancurnya Suatu Bangsa #Part 2
Wassalamu’alaikum
Warrahmatullah
Vian Atzu
vian-atzu.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar