• SBM (Seks Before Married)

    Banyaknya masalah dalam dunia remaja kini, kalau diomongin tidak bakal ada habisnya, mulai dari adanya tawuran, kecanduan narkoba, perjudian, sampai Seks Before Married yang akhir – akhir ini menambah parah saja dan semakin banyak dialami. Korbannya pasti remaja, apalagi untuk remaja putri dampaknya bakalan kelihatan banget. Kalau sudah begitu masalah ini secara tak langsung hal ini akan melibatkan orang tua, guru di sekolah bahkan masyarakat sekitar.



    Padahal kalau dicermatin secara baik – baik, hal ini kasihan banget kalau sampai terjadi. Sudah merusak masa depan, sekolah jadi berantakan, nama baik keluarga kita di mata masyarakat luas akan mulai tercoreng, dan parahnya lagi kita kena penyakit yang membahayakan ( HIV / AIDS ) pada saat ini. 

    Begitu mendengar SBM (Seks Before Married), kita pasti sudah tak asing lagi untuk mendengarnya. Banyak sekali teman – teman remaja kita di luar sana mengalaminya. Tahu tak ? yang paling ironis remaja - remaja Bali termasuk yang paling banyak namanya SBM (Seks Before Married), sekitar hampir 80% - 90% dari kalangan mahasiswa / pelajar telah melakukan seks bebas ini. Mungkin, ini kerana Bali merupakan tempat transit antara dua budaya yang berbeda dan terjadi kesenjangan antara budaya asing dan budaya lokal yang berbeda. Tapi, tak dari segi itu saja penyebabnya…. SBM ( Seks Before Married ) itu muncul dari para remaja yang sudah mulai mengenal pacaran / lawan jenis dan pergaulan bebas, serta tidak segan – segannya hal itu mereka jalani dengan "serius" tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi. Nah… kebayang kan dampak dari pergaulan bebas tersebut ???


    Tak cuma itu saja penyebabnya, banyak remaja sekarang yang tak mengenal betul seks itu apa, dan pengetahuan serta akses informasi yang sangat minim sekali mereka dapatkan. Bahkan pengetahuan seks ini masih dianggap takhayul / tabu jika menurut para remaja-remaja saat kini.Tapi apa itu sahaja ?? tak… Ada lagi terdapat faktor-faktor lain, dimulai dari kurang adanya pengawasan orang tua, faktor ekonomi keluarga, dan tidak kalah penting cepatnya para remaja menjadi korban kemajuan teknologi dan media elektronik yang saat kini semakin banyak beredar dalam dunia maya.dan yang paling ironis adalah pengetahuan agama yang sangat minim bahkan tak mengerti sama sekali ,, Innalillahi

    Melihat itu semua, tak sedikit pula para orang tua menjadi was – was tentang pergaulan sekarang, seperti yang diungkapkan salah satu orang tua murid, beliau sendiri sebagai orang tua zaman sekarang patut khawatir, apalagi pergaulan sekarang belum tentu menuju arah yang positif. Coba kita amati & lihat secara cermat tingkah laku remaja sekarang, murid SMP saja sudah bisa pacaran seperti orang – orang dewasa pacaran pada umumnya. Tapi, secara garis besar, itu bukan salah siapa – siapa, yang namanya masa pubertas dan masa mengenal lawan jenis memang lagi sedang menghampiri mereka, maknaya tu islam sangat membatasi iinteraksi antara lawan jenis dan dilarangnya pacaran..Terus… Apa dampak dari SBM ( Sex Before Married ) itu ??? Ternyata dampaknya banyak banget, trus SBM ( Sex Before Married ) itu berakibat apa ?? 

    SBM ( Sex Before Married ) itu biasa berakibat adanya penularan HIV / AIDS ( penyakit yang kini sangat membahayakan ). Apalagi kita belum tahu pasangan kita itu bersih / gak ?! Coba kita perhatikan, banyak remaja pria maupun wanita berani mencoba obat – obat terlarang, sampai gak segan – segannya mereka melakukan hal-hal yang sangat berdampak negatif. HIV / AIDS ini muncul kerana si pengguna sering berganti - ganti pasangan. Akibat dan dampak lainnya, wanita pasti hamil, dan kalau dilihat - lihat wanita yang paling menderita. Kalau sudah begitu jalan pintas yang bakalan diambil yaitu,Aborsi. Sebenarnya aborsi tidak selamanya hasilnya baik, mungkin sebagian remaja putri bisa tersenyum lega ketika janin dalam rahimnya udah lenyap, tapi apa pernah mereka memikirkan dampak yang bakalan diperoleh ???

    Dan perlu kita ketahui bahwa Aborsi itu pendarahan yang nantinya bisa mengakibatkan tidak bisa punya keturunan ( anak ). Kalau sering dilakukan dan saat menikah nanti akan sulit mempunyai keturunan, ada kemungkinan bisa ada tapi waktunya lama, Kalau tak ada cara mengatasi hal ini, setidaknya kurangi tindakan yang mungkin menurut kita itu sangat berdampak negatif, supaya hal seperti ini tak terus berlangsung sehingga nantinya tak merusak masa depan kita semua, serta tak merusak nama baik orang tua dan kita sehingga tidak tercoreng di mata masyarakat luas.

    Perkembangan remaja saat kini cukup memperihatinkan sekali. Apalagi, tentang aborsi di bawah umur. Cara mencegah terjadinya aborsi dibawah umur adalah, jangan melakukan pergaulan bebas, seks bebas, serta menggunakan obat – obat terlarang lainnya sebab itu berdampak sangat fatal bila dilakukan terus menerus oleh para remaja sekarang ini, dari pengawasan orang tua siswa itu sendiri sangat penting, dengan lebih sering memberi masukan dan batasan bergaul untuk anak itu sendiri ( terutama bagi yang menginjak dewasa ), kerana kalau tak, mereka akan selalu ingin mencoba hal baru yang belum tentunya baik dilakukan atau mungkin mengandung unsur negatif sehingga terpengaruh secara langsung, Kalau waktu untuk membina anak di rumah belum cukup, di sekolah diberikan pula pengarahan dan pembinaan.dan selalu arahkan kepada hal positif suruh anaknya ngaji tapi bukan hanya ngaji harus dikaji Dan hindari yang namanya SBM ( Seks Before Married ) itu deh dan jangan melakukan hal – hal yang negatif maupun hal yang dapat merugikan diri sendiri nantinya sehingga sekolah jadi berantakan. Trus apa artinya cita – cita yang kita impikan itu, jika kita melakukan perbuatan seperti ini? Cita – cita kita itu tentunya tak akan terwujud dan tercapai, jika kita melakukan hal - hal yang yang mengandung unsur negatif seperti yang diuraikan di atas.

    Sekarang, mari kita hindari pergaulan bebas kerana akan membuahkan hal – hal yang pahit jika ingin masa depan kita terwujud.



    Semoga Bermamfaat

    Vian Atzu
    Admin vian-atzu.blogspot.com
    Ikuti Saya Di Twitter
    Temukan saya Di GooglePlus
  • 0 komentar:

    Posting Komentar