Aslamu'alaikum,,
sahabat fillah kita sebagai Ummat Islam sepatutnya bersyukur kerana
telah dikaruniai Syari’at Sholat, kerana dengan shalat tersebut, kita mengikuti
irama alam dan menyerap energy positifnya.Mungkin sebahagian
dari kita pernah bertanya-tanya, mengapa shalat harus
dikerjakan sebanyak lima kali dalam sehari semalam dan kenapa sebaiknya
dilakukan di awal waktu? Jawaban pertanyaan itu sangat terkait dengan
rahasia di balik waktu-waktu di mana kita diperintahkan untuk mengerjakan
shalat-shalat tersebut. Rahasia itu terungkap berdasarkan beberapa penelitian
dan pengamatan para pakar di bidangnya.
Setiap
peralihan waktu shalat, sebenarnya bersamaan dengan terjadinya perubahan energi
alam yang dapat diukur dan dirasakan melalui perubahan warna alam. Fenomena
perubahan warna alam adalah sesuatu yang tak asing bagi mereka yang akrab
dengan dunia fotografi.
1.Shubuh
Pada
waktu subuh, alam berada dalam spektrum warna biru muda yang bersesuaian dengan
frekuensi tiroid (kelenjar gondok). Dalam fisiologi, tiroid memiliki pengaruh
terhadap sistem metabolisme tubuh manusia. Warna biru muda juga memunyai
rahasia tersendiri berkaitan dengan rezeki dan cara berkomunikasi. Mereka yang
masih tertidur pulas pada waktu subuh akan menghadapi masalah rezeki dan
komunikasi. Hal ini terjadi karena tiroid tak dapat menyerap tenaga biru muda
di alam ketika ruh dan jasad masih tertidur. Pada saat adzan subuh
berkumandang, tenaga alam ini berada pada tingkat optimum. Tenaga inilah yang
kemudian diserap oleh tubuh kita terutama pada waktu rukuk dan sujud.
2. Zhuhur
Ketika
memasuki waktu zhuhur, warna alam menguning dan berpengaruh terhadap perut dan
sistem pencernaan manusia secara keseluruhan. Warna ini juga memiliki pengaruh
terhadap hati. Di samping itu, warna kuning juga memunyai rahasia yang
berkaitan dengan keceriaan seseorang. Jadi, mereka yang selalu ketinggalan atau
melewatkan shalat zhuhur berulang-ulang kali akan menghadapi masalah dalam
sistem pencernaannya serta berkurang keceriaannya.
3. Ashar
Saat
ashar, warna alam berubah menjadi orange. Hal ini memiliki
pengaruh yang cukup signifikan terhadap kondisi prostat, uterus, ovary, testis,
dan sistem reproduksi secara keseluruhan. Warna oranye di alam juga bisa
memengaruhi kreativitas seseorang. Orang yang kerap tertinggal waktu ashar akan
menurun daya kreativitasnya. Di samping itu, organ-organ reproduksi juga akan
kehilangan energi positif dari warna alam tersebut.
4. Maghrib
Menjelang
maghrib, warna alam berubah menjadi merah. Pada waktu itu, kita kerap mendengar
nasihat orang-orang tua agar kita tidak berada di luar rumah. Nasihat tersebut
ada benarnya karena saat maghrib tiba, spektrum warna alam selaras dengan
frekuensi jin dan iblis. Pada waktu ini, jin dan iblis amat bertenaga karena
mereka beresonansi atau ikut bergetar dengan warna alam. Mereka yang sedang berada
dalam perjalanan sebaiknya berhenti sejenak
dan mengerjakan shalat maghrib. Hal itu lebih baik dan lebih aman kerana
pada waktu ini banyak tumpang tindihnya dua atau lebih gelombang yang
berfrekuensi sama atau hampir sama dan dapat menimbulkan fatamorgana yang dapat
merusak penglihatan kita.
5. Isya
Sedangkan
ketika waktu isya’, alam berubah menjadi nila dan selanjutnya menjadi gelap.
Waktu isya’ menyimpan rahasia ketenteraman dan kedamaian yang frekuensinya
sesuai dengan sistem kontrol otak. Mereka yang kerap ketinggalan waktu isya’
akan sering merasa gelisah. Ketika alam diselimuti kegelapan, kita dianjurkan
untuk mengistirahatkan jiwa dan raga. Dengan tidur waktu itu, kondisi jiwa kita
berada pada gelombang delta dengan frekuensi di bawah 4 Hz dan seluruh sistem
tubuh memasuki waktu istirahat.
6. Qiyamul
Lail
Selepas
tengah malam, alam mulai bersinar kembali dengan warna putih, merah jambu, dan
kemudian ungu. Perubahan warna ini selaras dengan frekuensi kelenjar pineal
(otak kecil), kelenjar pituitary (bawah otak), thalamus, dan hypothalamus.
Maka, kita sepatutnya bangun dari tidur pada waktu ini dan mengerjakan shalat
malam.
shalat
laksana sebagai suatu kesatuan utuh antara kesehatan, ibadah, rezeki,
psikologi, dan lain sebagainya. Tentu nilai manfaat yang terkandung di dalam
shalat ini jika diaplikasikan, tidak hanya akan mengantarkan seseorang menuju
ketakwaan, tapi juga bisa menggapai hidup yang paripurna dan bahagia.
Mukjizat shalat dari segi waktu dan jumlah
rakaat, korelasi ajaib antara waktu shalat dan energi alam, mukjizat shalat
subuh, shalat tahajjud sebagai anti stres, dan antin yeri sendi dengan shalat
dhuha. Rahasia
dan hikmah wudhu menurut aspek kesehatan, filosofi kiblat dan cara
menentukannya secara mudah dengan garis matahari. Kemudian, dilanjutkan dengan
aplikasi gerakan shalat sebagai terapi kesehatan yang dimulai dari berdiri,
rukuk, hingga salam yang dilengkapi dengan keutamaan khusyuk dan menggapainya dalam
shalat.
Pada
tiga bagian akhir, dijelaskan tentang keagungan Allah pada ruang tanpa batas
dari takbir hingga big bang theory, aspek keutamaan, hukum, zikir, dan
merengkuh kesempurnaan shalat berjamaah, serta merambah jalan menuju shalat
yang dititi dengan memelihara shalat.
Semoga
Bermamfaat
Vian Atzu
0 komentar:
Posting Komentar