• Beginilah Cara Menangkal Agar Anak Tak Terjerat LGBT

    Assalamu’alaikum Warrahmatullah. Sahabat fillah. Belakangan ini semakin santer berita tentang LGBT di berbagai media dan sosmed yang kita ikuti terutama setelah pelegalan pernikahan sejenis di AS. Akibat dari itu semua, bagi kebanyakan orang yang merasa khawatir akan keimananya pasti akan merasa khawatir, gusar, dan gundah gulana.

    Terutama orang tua, akan merasa khawatir terhadap nasib anak-anak kita yang lahir di era keterbukaan terhadap hal-hal yang mendatangkan murka Allah yang dimaksud disini ialah LGBT. Apa lagi dengan kemajuan teknologi yang tak bisa dibendung lagi, semakin banyaklah jerat-jerat yang bisa menyesatkan dan menjerumuskan masyarakat teruatama anak-anak dalam murka Allah tersebut.

    Dalam Alquran, ditemukan banyak ancaman-ancaman dan kisah adzab yang sangat keras bagi para pelaku LGBT, seperti Kisah dijzaman Nabi Luth, kisah kaum Sodom yang dimusnahkan oleh Allah kerana tak mahu beriman kepada Allah dan melakukan perkara tercela, yakni menyukai sesama jenis (homo).

    Lalu, bagaimana cara menanggulangi generasai penerus kita dari pengaruh LGBT yang kian merebak di masyarakat Indonesia dan sudah dianggap suatu yang lumrah ini. Rasulullah saw sendiri sebagai pembawa risalah Islam pastilah telah mengejarkan kepada umatnya bagaimana menjaga diri dari fitnah-fitnah itu. Salah satunya, Islam melalui Rasulullah saw telah mengajarkan kepada orang tua untuk memberikan pendidikan fikih kepada anak-anak.

    Menurut parenting nabawiyah, pendidikan seks terbaik adalah dengan memulai belajar fiqh. Dari fiqh anak akan dapat mengetahui auratnya, cara menutupinya sesuai syariat, mengetahui siapa yang boleh melihat auratnya, mengetahui cara berinstinja, belajar kebersihan dalam bersuci, belajar fikh bergaul dengan lawan jenis, adab meminta izin masuk ke kamar orangtua, dsb. Jikamana fiqh-fiqh ini di ketahui dan dipahami oleh anak maka anak akan terjaga fitrahnya biidznillah In Syaa’ Allah.

    Semoga bermamfaat. Wassalamu’alaikum Warrahmatullah
    Vian Atzu

  • 0 komentar:

    Posting Komentar