Assalamu’alaikum,, sahabat fillah, dirubrik Parenting kali ini kami akan sedikit mengulas tentang perkembangan anak perempuan, terutama masa puber mereka. Pernahkan sahabat mengamati postur anak-anak sekolah dasar? Tengok saja ketika mereka berbaris rapi saat upacara dihalaman sekolah. Dapat dipastikan, bahwa tinggi rata-rata mereka terlihat jomplang. Kenapa? Karena umumnya murid perempuan lebih besar dan tinggi ketimbang anak murid laki-laki. Tidak hanya itu, dari segi mental dan kedewasaan-pun, perempuan diyakini lebih “Matang”
Tak perlu heran sahabat, perempuan itu secara alamiah ditakdirkan lebih cepat mengalami pubertas ketimbang laki-laki. Jika anak laki-laki baru mengalami pubertas saat usia mereka menginjak 13 tahun, maka anak perempuan sudah mengalami gejala itu sejak berusia 10 tahun, 3 tahun lebih cepat.
Anak perempuan akan mengalami pertumbuhan pesat menjelang dan saat pubertas. Pertambahan tinggi badan-nya bisa mencapai 4-6 cm / tahun dan beratnya bertambah sekitasr 5kg/ tahun. Selain itu kaki dan tangan-nya pun bertambah panjang supaya postur tubuh anak terlihat ideal.
Berbeda dengan anak laki-laki, ia justru akan mengalami pertumbuhan pesat setelah pubertas. Umur pubertas laki-laki berkisar antara 1-15 tahun. Tidak heran selama di SD anak laki-laki lebih kecil dan pendek ketimbang anak perempuan, tapi setelah memasuki usia SMP tinggi badannya melesat jauh, menyamai bahkan melampaui tinggi anak perempuan. Pertambahan tinggi badan anak laki-laki bisa mencapai 10cm/tahun.
Perubahan seksual
Selain pertumbuhan, ada masa puber jga terjadi perubahan hormonal dalam tubuh yang menandakan pematangan dengan seksual. Yang utama adlah peningkatan kadar hormone estrogen pada anak perempuan dan hormone testoteron pada anak laki-laki. Masa ini dikenal dengan masa pubertas.
Ciri-cirinya bisa diketahui dari beberapa perubahan fisik. Pada anak perempuan ditandai dengan mulai membesarnya (maaf) payudara, dan tumbuhnya rambut didaerah ketiak dan kemaluan. Sedang pada anak laki-laki, perubahan yang terjadi berupa suara yang mulai memberat, tumbuhnya rambut didada, ketiak, kaki, dan kemaluan.
Sahabat fillah, memang sebelum masa ini, sulit sekali membedakan postur tubuh anak perempuan dan laki-laki. Namun setelah masa pubertas, anak perempan sudah mulai memperlihatkan bentuk khasnya, tidak lagi sama dengan anak laki-laki. Badan anak perempuan bak biola dengan daerah pinggul dan dada lebih besar dibanding daerah lainnya.
Penentu pertumbuhan
Pertumbuhan fisik dimasa puber ini pada setiap anak berbeda-beda, bisa lebih cepat , tapi tidak sedikit juga yang terlambat. Bagaimanapun, pertumuhan ini sangat tergantung pada beberapa faktor , diantaranya :
1. Makanan
Gizi yang baik akan berpengaruh terhadap pertumbuhan anak yang optimal. Oleh karena itu, sejak kecil anak harus diberi gizi yang cukup dan seimbang. Hal ini berguna untuk mempercepat pertumbuhan anak secara optimal, karena setelah dewasa,anak tidak bisa tumbuh lagi secara maksimal.
Peranan makanan dalam pertumbuhan sangatlah besar , yaitu mancapai 2/3, sementara pengaruh faktor-faktor lainnya hanya 1/3 saja.
2. Aktivitas olah raga
Aktivitas fisik mampu merangsang otot-otot lebih berkmbang, sehingga pengaruh terhadap pertumbuhan yang optimal. Penting diingat, asupan makanan bergii buat anak yang aktif porsinya harus lebih besar, karena aktivitas fisik cukup banyak menguras energy.
3. Lingkungan dan penyakit
Lingkungan yang tidak sehat bisa membuat anak rawan terkena penyakit. Hal ini bisa menyebabkan pertumbuhan anak terganggu. Apalagi bila asupan gizi-nya jga kurang, bisa-bisa pertumbuhan-nya terlambat.
4. Waktu istirahat
Istirahat yang cukup sangat baik bagi kesehatan. Dengan begitu, cadangan energy yang disimpan tidak banyak terkuras. Bandingkan dengan orang yang tidak pernah istirahta, energy yang keluar relative lebih banyak sehingga tidak ada energy yang difungsikan untuk pertumbuhan.
Energy itu ibarat bensin dan mobil. Jika mobilnya tidak beroperasi, maka bensin yang ada didalamnya akan tetap ada. Namun jika mobil itu banyak bergerak, amaka bensinya pun habis.
5. Genetika
Faktor pertumbuhan juga dipengaruhi faktor keturnan. Jika kedua orang tua tinggi besar, maka kemungkinan anak-nya pun akan bertubuh tinggi besar. Jadi jangan berharap ananya setinggi pebasket Micheal Jordan jika tinggi kedua orang tuanya hanya sekitar 160cm. J
Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum
Admin Manajemen Cinta
vian-atzu.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar