• Business Sharing - Membangun Merk Lokal Dengan Communal Brand Dalam menghadapi MEA 2015

    Sahabat fillah, dipnghujung bulan februari ni banyak sangat event-event yang berkualitas yang bisa anda ikuti , khusus bagi sahabat yang berwirausaha khusunya para pelaku UMKM, beberpa bulan ini saya mendengar yang namanya MEA 2015 (pasar bebas ASEAN )

    Sahabat fillah, Diakhir tahun 2015, begitu MEA2015 diberlakukan, Indonesia akan Diserbu produk-produk negara-negara ASEAN dan Tenaga AsingProduk dari negara-negara ASEAN akan "menyerbu" Indonesia bersama merek-merek mereka saat MEA 2015 diberlakukan 31 Desember 2015Mayoritas pelaku UMKM Indonesia belum menyadari ancaman yang harus dihadapi, bahkan banyak yang belum pernah dengar apa itu MEA 2015 .

    Yang menambah lemah posisi pelaku UKM Indonesia kerana sebagian besar bahan baku industri juga masih bergantung pada produk impor MEA2015, dengan hal ini nampaknya Pemerintah cukup kesulitan menyusun strategi & rencana yangg tepat untuk melindungi kepentingan pelaku UMKMHal ini berpotensi memperlemah daya saing produk-produk UMKM terhadap produk2 negara-negara ASEAN yang akan menyerbu Indonesia

    Lebih parah lagi sudah puluhan tahun merk-merk asing dibiarkan merajalela menjajah pasar Indonesia menyusup ke ruang-ruang dirumah kitaCoba anda perhatikan merek-merek  apa sahaja yang sudah bercokol di dapur anda, meja makan, kamar mandi, garasi, bahkan kamar tidurHampir semua merek asing.  Bahkan benyak merek nasional pun sudah jadi milik asing, tak bisa disalahkan kerana pemerintah fokus menciptakan kesempatan kerja dan beranggapan bahawa investasi Asing adalah solusi

    Pemerintah tak menyadari bahaya merk-merk asing tersebut. Buat pemerintah Merek sekedar nama yg tertempel di produk-produk tersebutSeharusnya pemerintah sadar bila Merk-merk  itu berhasil menjalin ikatan emosi dengan konsumen menjelma jadi BRAND yang sulit ditukar dan bakal sulit di ganti dengan merek lain meskipun produknya persis sama kerana sudah fanatic.Menyadari ini seorang pakar marketing melemparkan ide pentingnya UMKM punya brand yg kuat agar bisa bersaing ditingkat global

    Gayung bersambut para pelaku UMKM pun ber-bondong-bondong mengamini dan antusis untuk membangun BRAND mereka. Minusnya para pakar marketing sudah terlanjur percaya bahawa untuk membangun BRAND perlu promosi dengan dana besar. Beberapa pelaku UMKM yang smart lalu manfaatkan sosmed sebagai ajang promosi. Beberapa memang berhasil sukses 'dengan cepat'. Turunnya cepat pula

    Ada satu 'kuncian' yg cenderung di lupakan oleh pakar marketing. Membangun merek menjadi BRAND butuh sesuatu yg unikUnik disini bukan sekedar beda, melainkan harus jadi satu-nya dalam kategorinya. Tak bisa bikin produk yang unik? tak masalah. Kalau produknya tak unik maka servisnya harus unik. Disini kreativitas dibutuhkan

    Pelaku UMKM mau bikin BRAND? Problem terbesarnya adalah jarang pelaku UMKM memiliki produk yg unik. ya Pelaku UMKM harus punya BRAND yang kuat. Tapi harus mampu memproduksi produk yg unik

    Pertama, Pelaku UMKM jangan nyontek produk yang akan masuk Indonesia. Siapkan produk yang lebih baik sehingga ketika mereka masuk jadi tak in lagi

    Kedua, Cinta produk sendiri.tantangan paling berat buat UMKM adalah membuat konsumen mencintai produk sendiri.Yang pasti masyarakat cinta produk warisan nenek moyang. Seperti orang Padang cinta RENDANG. Ada yang salah kalau orang Padang cinta burger J Dan saya yakin orang Padang tak bakalan beli rendang buatan Malaysia atau Thailand meskipun lebih murah. Kerana rendang memang unik

    RENDANG memang milik orang Padang. Tepatnya komunitas Padang. Maka Rendang tda bisa dipisahkan dari Padang. Rendang PadangAkan halnya Rendang Padang maka Rendang adalah produknya dan Padang adalah brandnya. Tepatnya KOMUNAL-BRAND. Mengapa KOMUNAL BRAND? Kerana Padang tak cuma punya Rendang. Ada Sate, ada Resto, ada ketan-durian, dan banyak lagi. 

    Nah setalah penjelasan yang cukup panjang diatas bagaimana para pelaku UMKM menghadapi MEA 2015? Dan bagaimana membangun Merk Lokak dengan Brand Communal ?

    Jawabannya anda harus ikut yang acara yang dahsyat ini , yaitu Business Sharing “ Membangun Merk Lokal Dengan  Communal Brand Dalam menghadapi MEA 2015 “, acara ini akan digelar di Ruang Rapat III balaikota, pada hari sabtu 28 Februari 2015 mulai jam 07.30-15.00 wib. Bersama 5 orang pemateri, diantaranya :

    1. Subiakto Priosoedarsono ( Pakar Brand )
    2. Bill Yedi Jupriadi ( Entrepreneur Coach )
    3. Yoyok Wijatmoko ( Pemerhati UMKM )
    4. Saiful Mu’min ( Mind Therapist )
    5. Risky Irawan ( Syariah Marketing Coach )

    Tak hanya itu dalam acara tersebut pun akan ada LAUNCHING DYRECTORI ONLINE UNTUK UMKM BOGOR , GRATIIIS. Jadi jangan lewatkan acara ini kerana terbatas untuk 100 orang peserta sahaja.

    Vian Atzu

  • 0 komentar:

    Posting Komentar