• 5 Kriteria Muslim Sejati

    Assalamu’alaikum Warrahmatullah, sahabat fillah. Kita sebagai orang yang memeluk agama islam tak boleh berpuas diri dengan predikat seorang muslim. Kerana ke-islaman seseorang tak cukup untuk dapat menurunkan pertolongn Allah dalam kehidupan kita didunia. Ke-islaman juga belum tentu bisa menyelamatkan kita dari api neraka. Hanya orang-orang yang beriman sejati yang mendapatkan semua janji-janjinya yaitu kebahagian dunia dan akhirat.

    Lalu, bagaimanakah kriteria atau cirri-ciri orang yang ber-iman yang sering dipanggil Allah dengan mesra “ Ya Ayyuhal ladzina amanu..”? Allah yang Maha Pengasih telah menyebutkan didalam Al-Qur’an Surat Al-Anfal ayat 2-4.

    Firman Allah dalam surat tersebut jelas sekali menyebutkan bahawa seorang mukmin yang sejati, yang benar-benar tulen, mempunyai kriteria setidaknya ada 5 yaitu :

    1. Hatinya gemetar bila disebut Asma Allah
    Gemetarnya bisa disebabkan kerana banyak hal, kerana kagum dan takluk pada kebesaran Allah dan kemuliaan Dzat, sifat maupun sikapnya. Bisa juga kerana takut terhadap siksa api neraka yang sangat pedih dan terbayang akan dosa dan kebodohan yang telah dilakukan. Bisa juga bergetar kerana berharap karunia syurga-nya. Terkadang gemetar kerana harus mengingat sifat kasih sayang dan pengampunan-nya ataupun gemetar hati kerana melihat kebesaran ciptaan-nya.

    Asma Allah yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadist biasa disebut dengan 99 Asma’ul Husna ( Bahkan lebih dari itu ) menunjukan sifat-sifat Allah yang agung yang wajib kita ketahui, fahami dan hayati makna-nya. Pemahaman atas makna dan tafakur pada ciptaan-nya dan kebesaran Asma-asma Allah itulah yang dapat mengantarkan seseorang kepada “Wajilat Qulubuhum “

    2. Keimanan-nya bertambah bila dibacakan Kalam Allah.
    Ayat dalam bahasa Arab artinya Bukti. Orang-orang yang iman-nya tuln bila dihadapan-nya dibacakan ayat Al-Qur’an taupun bukti yang berupa demontrasi kebesaran Allah dalam penciptaan makhluk-makhluknya, maka bibirnya pun berucap “ Subhanallah..” bila membaca ayat Al-Qur’an yang menyebutkan tentang janji-janji Allah, keimanan-nya bertambah, semangat hidupnya makin membara dan semakin giat ber-amal shaleh.

    Dan bila dia melihat kebesaran Allah dalam penciptaan langit, bumi dan jagad raya ini, maka dia pun semakin tunduk dan kagum pada Kuasa Allah. Bahkan ketika melihat betapa sempurna dan hebatnya pasukan-pasukan Allah yang berupa, misalnya, lebah-lebah dan madu yang dihasilkan, maka dia pun semakin yakin dan kagum pada Allah.

    Hari- hari orang beriman tak pernah ada yang menjemukan. Setiap detik yang dilalui dipakai untuk “Melihat” demontrasi kekuasaan Allah, bertafakkur, dan kemudian bertasbih kepada Allah. Dan itu semua makin meningkatkan iman-nya.

    3. Bertawakal hanya kepada Allah.
    Bagi orang yang iman-nya sejati, tak pernah ada rasa takut dan gentar menghadapi pernak-pernik dan badai didalam kehidupan dunia. Ketergantungannya kepada Allah dan keyakinan bahawa Allah selalu menuntun dan melindungi-nya menjadikan langkah-nya semakin pasti dalam menapaki roda kehidupan.

    Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. Putus asa dalam kamus hidup seorang mukmin. Hidup dijalani dngan lapang dan mudah kerana jalan keluar dalam setiap masalah, In Syaa’ Allah, ada dan rezeki juga sudah dipetanggung oleh Allah

    4. Mendirikan Shalat.
    Mereka ini adalah orang-orang yang gandrung shalat. Shalat menjadi obat segala masalah kehidupan. Persis seperti yang disabdakan rasul saw
    “ Apabila engkau mempunyai masalah, maka shalat ( sunnah ) lah dua rakaat “ – H.R bukhari.

    Meraka ini bukan sekedar melakukan shalat, tapi “Mendirikan / Menegak-kan “, menjaga rukun-rukun-nya, waktunya, sunnah-nya dan juga ke-khusyuan-nya. Shalat merupakan saat-saat yang indah bermunajat kepada Allah, mengadukan beban hidup, memohonkan kemudahan hidup didunia dan juga kemuliaan hidup diakhirat.

    Shalat taklah menjadi beban bagi mereka, bahkan shalat merupakan saat beristirahat dari keruwetan hidup. Dan tepatlah sabda Rasulullah saw saat menyuruh Bilal adzan dngan berkata
    “ Arihna ya Bilal  ( wahai bilal, berilah istirehat keada kita semua )

    Dan bukti mereka mendirikan shalat adalah akhlak-nya diluar shalat. Mengapa? Kerana shalat itulah yang menghalangi mereka berbat maksiat dan mungkar. Semakin baik mutu shalat, maka semakin tinngilah akhlak seseorang.

    5.Menafkahkan Rezeki Yang Dipunyai.
    Ciri terakhir seorang mukmin yang tulen adalah mudahnya dia bersedekah. Baginya, harta adalah karunia Allah yang ada didalamnya ada hak fakir miskin. Sedekah adalah tanda syukur kepada Allah kerana diberi kelapangan dalam harta,. Tapi dia juga bersedekah dalam keadaan sempit kerana jalan kemudahan akan datang dengan derasnya sedekah. Hati orang yang mukmin tak terikat oleh harta yang dimiliki. Harta diletakkannya ditangan, bukan dihati.

    Demikianlah ciri-ciri sorang mukmin yang sejati, yang tulen, dan mukmin sejati inilah yang akan mendapatkan janji Allah, yaitu kemuliaan derajat, pengampunan dosa-dosa, dan rezeki yang halal dan berkah.

    Semoga tulisan singkat ini bisa menjadi bahan intropeksi bagi diri kita masing-masing. Apakah kita sudah mempunyai lima kriteria diatas? Bila sudah, kita harus men-syukuri dan meminta Allah mengekalkan sifat-sifat mulia ini dalam diri kita. Bila kita belum memiliki, maka kita perlu berusaha semaksimal mungkin agar kita bisa menjadi seorang mukmin sejati, yang dicintai Allah Rabbul ‘Alamin.

    Semoga bermamfaat, wassalamu’alaikum warrahmatullah

    Vian Atzu
  • 0 komentar:

    Posting Komentar