Tak ada yang bisa menyangkal, bahwa tak ada seorang pun yang
steril dari yang namanya cinta. Meski ia telah setingkat da’i atau da’iyah. Tak
ada yang bisa mencegah datang virus itu, seperti senandung puisi berikut:
Cinta……. Menembus ruang dan batas Menggelora, meradang dan mematikan
Kala cinta merasuk sukma, membekukan akal, menghempas rasa jika tak kerana-nya
Kemana kan dibawa lari sekeping hati pecinta??
Kita akan bicara tentang cinta. Sesuatu yang Allah tanamkan fitrahnya pada setiap jiwa. Tapi alangkah hinanya bagi pecinta yang terbelenggu oleh cintanya. Mencintai itu adalah kewajaran,Apalagi bagi seorang wanita yang telah memasuki usia dimana kebutuhan kasih sayang dan penjagaan dari seorang lelaki sudah sangat dirindukannya. Tapi ingatlah, janganlah kalian tanggalkan kehormatanmu dengan mengumbarnya di antara manusia. Dengan cara apapun, dengan dalih apapun, dengan susunan kata semanis apapun, sekuat apapun dorongannya jangan engkau tertipu oleh rayuan syaetan.
Betapa senangnya syaetan bila manusia telah terkena panahnya. Panah yang akan membuat manusia mabuk cinta dan menjadikan halal segala cara apapun untuk mendapatkannya.Bersabarlah di saat malam gelap gulita membekap. Bersabarlah di antara sujud panjangmu, di antara harap dan do’amu kepada Allah dengan kedatangan pangeran yang akan menjemputmu. Bersabarlah terus di antara dua lelehan air matamu kerana berharap yang terbaik dari-Nya. Sungguh itu lebih baik dan yang lebih Allah ridhoi daripada selainnya. Walaupun sulit, terasa berat, tak tahan menunggu kepastiannya, namun tetaplah seperti itu, sabar, sabar dalam penantianmu. Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang terbaik bagimu. Bukankah janji Allah sudah jelas:
Terasa sulit memang hati itu terkadang begitu cepat berbolak balik. Terkadang ia kuat bagai benteng kokoh, tapi sering pula ia rapuh bak rumah kardus di bawah kolong jembatan. Di satu sisi kita senantiasa menginginkan tunduk pada perintah-perintah Allah, perintah menundukkan pandangan, perintah mengulurkan hijab, perintah terus memperbaiki didi dari hari ke hari. Namun, di sisi lain, syaetan senantiasa bergerak dan bekerja untuk menggoda manusia. Sehingga terkadang dalam penantian panjang ini ada kalnya terselip pandangan yang belum halal, ada perkataan yang belum halal, ada usaha mencari perhatian yang belum halal.
Saat ini, di tengah malam mari kita tengok jendela- jendela yang terbuka. Di atas ribuah sajadah, bersimpuh wanita-wanita yang sedang merindu. Tetesan-tetesan air mata mereka terus membasahi bumi, air mata mujahidah yang sangat takut tergelincir kepada kemaksiatan. Berjuta sorotan mata yang hanya ditujukan kepadaNya. Dan kalian apakah termasuk bagian dari wanita bersimpuh itu, sabarlah.
Benar, tak mudah. Tapi tak ada yang salah dengan janjiNya. JanjiNya adalah keniscayaan terindah, walau itu harus kau tebus dengan kesabaran yang berpeluh kesah. Janganlah lelah memuliakan dirimu. Bukan untuk dia, bukan untuk dirimu sendiri. Tapi semata hanya untuk Rabbmu. Sungguh itu bagian dari tarbiyah dengan cara yang berbeda. Dan Maha Benar Allah, lelaki mulia itu akan datang atas nama kemuliaan pernikahan. Tanpa engkau perlu teriaki, dia telah mendengar dengan kesediaan tertinggi akan seruan lembut Rabb-Nya, yang disampaikan kepada hamba terkasih dan utusanNya.
Lelaki yang senantiasa menjaga kehormatan itu pasti akan datang, lelaki yang setiap malam engkau tangisi itu pasti akan mengetuk pintu rumahmu, lelaki yang akan menjaga kehormtan yang senantiasa kalian jaga itu pasti akan menjemputmu dengan kesederhanaan dan senyuman terindah yang tetulus dari hatinya, lelaki yang akan menemanimu sholat di malam hari, menasehatimu di kala senang dan menghiburmu di kala sedih. Adakah itu yang engkau harapkan ??? Ataukah lelaki itu masih kalian harapkan datang dari kemaksiatanmu kepada Allah dan lebih dicintai oleh syaetan ???
Cinta……. Menembus ruang dan batas Menggelora, meradang dan mematikan
Kala cinta merasuk sukma, membekukan akal, menghempas rasa jika tak kerana-nya
Kemana kan dibawa lari sekeping hati pecinta??
Kita akan bicara tentang cinta. Sesuatu yang Allah tanamkan fitrahnya pada setiap jiwa. Tapi alangkah hinanya bagi pecinta yang terbelenggu oleh cintanya. Mencintai itu adalah kewajaran,Apalagi bagi seorang wanita yang telah memasuki usia dimana kebutuhan kasih sayang dan penjagaan dari seorang lelaki sudah sangat dirindukannya. Tapi ingatlah, janganlah kalian tanggalkan kehormatanmu dengan mengumbarnya di antara manusia. Dengan cara apapun, dengan dalih apapun, dengan susunan kata semanis apapun, sekuat apapun dorongannya jangan engkau tertipu oleh rayuan syaetan.
Betapa senangnya syaetan bila manusia telah terkena panahnya. Panah yang akan membuat manusia mabuk cinta dan menjadikan halal segala cara apapun untuk mendapatkannya.Bersabarlah di saat malam gelap gulita membekap. Bersabarlah di antara sujud panjangmu, di antara harap dan do’amu kepada Allah dengan kedatangan pangeran yang akan menjemputmu. Bersabarlah terus di antara dua lelehan air matamu kerana berharap yang terbaik dari-Nya. Sungguh itu lebih baik dan yang lebih Allah ridhoi daripada selainnya. Walaupun sulit, terasa berat, tak tahan menunggu kepastiannya, namun tetaplah seperti itu, sabar, sabar dalam penantianmu. Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang terbaik bagimu. Bukankah janji Allah sudah jelas:
”dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).” QS. An Nuur : 26
Terasa sulit memang hati itu terkadang begitu cepat berbolak balik. Terkadang ia kuat bagai benteng kokoh, tapi sering pula ia rapuh bak rumah kardus di bawah kolong jembatan. Di satu sisi kita senantiasa menginginkan tunduk pada perintah-perintah Allah, perintah menundukkan pandangan, perintah mengulurkan hijab, perintah terus memperbaiki didi dari hari ke hari. Namun, di sisi lain, syaetan senantiasa bergerak dan bekerja untuk menggoda manusia. Sehingga terkadang dalam penantian panjang ini ada kalnya terselip pandangan yang belum halal, ada perkataan yang belum halal, ada usaha mencari perhatian yang belum halal.
Saat ini, di tengah malam mari kita tengok jendela- jendela yang terbuka. Di atas ribuah sajadah, bersimpuh wanita-wanita yang sedang merindu. Tetesan-tetesan air mata mereka terus membasahi bumi, air mata mujahidah yang sangat takut tergelincir kepada kemaksiatan. Berjuta sorotan mata yang hanya ditujukan kepadaNya. Dan kalian apakah termasuk bagian dari wanita bersimpuh itu, sabarlah.
Benar, tak mudah. Tapi tak ada yang salah dengan janjiNya. JanjiNya adalah keniscayaan terindah, walau itu harus kau tebus dengan kesabaran yang berpeluh kesah. Janganlah lelah memuliakan dirimu. Bukan untuk dia, bukan untuk dirimu sendiri. Tapi semata hanya untuk Rabbmu. Sungguh itu bagian dari tarbiyah dengan cara yang berbeda. Dan Maha Benar Allah, lelaki mulia itu akan datang atas nama kemuliaan pernikahan. Tanpa engkau perlu teriaki, dia telah mendengar dengan kesediaan tertinggi akan seruan lembut Rabb-Nya, yang disampaikan kepada hamba terkasih dan utusanNya.
“Wahai para pemuda, barangsiapa telah mampu di antara kalian, hendaklah ia menikah, karena ia dapat menundukkan pandangan dari menjaga”HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi dan Nasa’i
Lelaki yang senantiasa menjaga kehormatan itu pasti akan datang, lelaki yang setiap malam engkau tangisi itu pasti akan mengetuk pintu rumahmu, lelaki yang akan menjaga kehormtan yang senantiasa kalian jaga itu pasti akan menjemputmu dengan kesederhanaan dan senyuman terindah yang tetulus dari hatinya, lelaki yang akan menemanimu sholat di malam hari, menasehatimu di kala senang dan menghiburmu di kala sedih. Adakah itu yang engkau harapkan ??? Ataukah lelaki itu masih kalian harapkan datang dari kemaksiatanmu kepada Allah dan lebih dicintai oleh syaetan ???
Semoga Bermamfaat
Vian Atzu
vian-atzu.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar