Assalamu’alaikum..sahabat
fillah Jika kita membahas tentang yang namanya muslimah tak akan pernah habis
selalu ada hal menarik yang bisa diajdikan tulisan, seperti yang saat ini saya
share tentang “Muslimah Berkualitas.
Pendidikan
merupakan proses untuk mendewasakan seseorang, melatih dan membiasakan otak
manusia agar terbiasa berfikir. Hal ini sangat urgen bagi laki-laki maupun
perempuan, spesifikasi perempuan adalah seorang ibu yang akan membentuk suatu
generasi. Mereka dituntut cerdas memimpin anak-anak mereka, dan menghandle
segala urusan rumah tangga dari ekonomi sampai cara mendidik anak-anak
berkualitas. Akan tetapi tentu ada batasa-batasan bagi seorang perempuan agar
tidak melenceng dari standar syari'ah:
1.
Keluar dengan seizin orang tua atau suaminya bagi yang bersuami , sabda Rasul
saw:
" Jangan keluar dari rumahnya kecuali dengan seizinnya, (orang tua atau izin suaminya), dan ketika melakukan ini tanpa seizinnya (suami atau orang tua ) maka akan mendapatkan laknat malaikat (malaikat pemarah, dan malaikat rohmah) sampai dia bertaubat, atau kembali ke rumahnya .
2.
Tak ikhthilath (bercampur) dengan laki-laki ketika sudah mencapai
dewasa atau baligh. Boleh berkumpul dalam satu ruangan dengan syarat memakai
penghalang seperti satir atau duduk dibelakang laki-laki, dan sebisa mungkin
harus bisa menjaga diri agar tidak terjerumus dalam ma'siat.
3.
Memakai pakaian menurut syara' (menutup aurat dan tidak ketat).
Dan
Allah berfirman :
"Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya] ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Adapun
penampilan yang sesuai dengan muslimah adalah
-
Tak bermewah-mewahan agar tak menimbulkan fitnah :
"dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu"
-
Memakai minyak ala kadarnya..
4.
Menjaga perilaku serta adab sebagai seorang wanita, seperti tak berkata kasar,
berjalan dengan halus sesuai etika islam.
5.
Tak meninggalkan kewajibannya ketika keluar rumah seperti menelantarkan
anak-anaknya dan semua hal yang menyebabkan madlarat bagi anak-anaknya.
6.
Mengamalkan ilmu yang didapatkanya untuk keluarga dan masyarakat sekitarnya.
Tak
ada halangan wanita berpendidikan tinggi, sebab orang bodoh adalah orang yang
berhenti belajar, dan merasa dirinya sudah pintar. Islam selalu mengajarkan agar
kita selalu berfikir dan tak berhenti dari membaca dan menuntut ilmu. Ilmu tak
didapat di bangku sekolah formal, namun ilmu itu bisa kita selami di manpun
kita berada, dan waktu tak menjadi halangan bagi seorang wanita untuk belajar.
Terkadang sering kita beranggapan bahwa pernikahan akan menghambat pendidikan,
padahal semua itu kembali pada individu masing-masing.Seorang ibu di
globalisasi ini tak boleh ketinggalan zaman, mereka harus mampu mengikuti arus
perkembangan agar mampu mendidik anak dan menjadi teladan bagi mereka. Jangan
sampai seorang ibu dianggap jadul, kolot dan kelihatan bodoh di depan
anak-anaknya, karena hal ini akan memudahkan anak meremehkan ibunya.
Jadilah
ibu sekaligus psikiater, untuk mencurahankan segala keluh kesah dan tempat untuk
mendapatkan solusi yang tepat ketika mereka menghadapi masalah dalam kehidupan.
Berbagai macam propaganda, tuduhan atau syubhat yang menyatakan "wanita
tak perlu sekolah tinggi-tinggi, ditakutkan para lelaki semakin menjauh atau
minder".
Lelaki
cenderung berfikiran bahwa dirinya harus lebih pintar, kaya, mapan dan
berpendidikan lebih tinggi. Ini tak lain hanya sikap kekanak-kanakan dari pria
yang merasa lebih dibandingkan yang lain. Beberapa hal yang harus diperhatikan
seorang laki-laki dalam memilih pasangan : sebab agama, keturunan, harta dan
kecantikannya, serta yang paling utama adalah akhlaq dan ilmunya kerana kelak
dia yang akan mendidik anak-anak dengan kecerdasanya membangun pemuda masa
depan yang dibanggakan.
Hakikatnya hidup perempuan tidak lain adalah menjadi
istri dan ibu yang membangun keluarga.Dan seharusnya sebagai seorang laki-laki
sadar, bahwa kecerdasan wanita untuk dirinya dan anak-anaknya. Di saat problem
keluarga menimpanya, istri mampu menjadi sandaran dan penguat dikala rapuh, bertukar
pikiran dan saling melengkapi satu sama lain.
Istri yang faham akan syari'ah
islam ia tak akan membangkang atau bahkan melawan suaminya karena ia mengetahui
bagaimana agama islam mengatur kehidupan keluarga agar tercipta keharmonisan
hidup. Kecerdasan perempuan menjadikan motivasi bagi kaum adam untuk lebih
berpendidikan dan lebih pintar daripada istrinya. Bukan mengedepankan sikap
gengsi, yang tidak lain timbul dari pemikiran yang sempit.
Wahai
saudari muslimah, jangan pernah takut utuk terus menuntut ilmu sampai
jenjang tertinggi. Dan jangan jadikan halangan takut mendapatkan pasangan hidup
(suami). Allah telah menggariskan perjodohan sesorang, dan jikalau memang
berjodoh tidak akan lari. Wanita baik akan mendapatkan laki-laki baik pula,
jangan pernah hawatir sebab ini adalah janji Allah terhadap orang sabar dan
menyandarkan segala urusan kepada Allah.
Terkadang
keluarga menghawatirkan anak perempuanya pergi jauh untuk menuntut ilmu apalagi
sampai ke luar negeri, sebenarnya mereka terlalu takut jika terjadi sesuatu
yang membahayakan diri seorang anak. Khawatir merupakan hal yang wajar, karena
mereka tak ingin putrinya celaka, akan tetapi jangan terlalu berlebihan sebab
justru akan menghalang-halangi cita-cita mereka. Sebagai orang tua harus tahu
bagaimana kondisi putrinya?! Dan yakin jika putrinya bisa hidup jauh tanpa
keluarga.
Perempuan
menuntut ilmu diperbolehkan di mana saja mereka berada, walaupun harus
menyebrangi benua, seperti sabda Rasulullah saw " carilah ilmu
walaupun sampai ke negeri Cina." Di sini jelaslah kebolehkan menuntut
ilmu ke luar negeri, asal memenuhi syarat-syarat . Di antaranya yaitu adanya
mahrom yang mampu melindunginya, atau adanya kepastian bahwa di tempat
belajarnya tidak bercampur dengan laki-laki yang bukan makhrom.
Propaganda,
atau tuduhan yang ke-2 yaitu mereka menyatakan bahwa ketika perempuan telah
berkluarga dan tetap eksis menuntut ilmu maka dikhawatirkan akan mengancam
keharmonisan rumah tangga. Pernyataan seperti ini tak benar, realitanya
banyak perempuan melanjutkan pendidikan setelah menikah, bahkan menjadikan
mereka lebih semangat sebab ia adalah teladan bagi anak-anaknya. Dengan
demikian yang mengganggu keharomonisan keluarga adalah ketika seorang istri
tidak mampu mengatur waktu sebaik mungkin hingga mengabaikan kewajibanya atau
mungkin menjadikanya tidak patuh pada perintah suaminya.
Belajar
hukumnya wajib baik laki-laki maupun perempuan, sebab belajar merupakan proses
bercocok tanam di dunia agar meraih kebahagian di dunia dan akhirat. Rasul
saw telah menjelaskan kewajiban ini di beberapa hadist diantaranya
diriwayatkan dari Annas:
Rasul
saw bersabda: menuntut ilmu itu wajib bagi setiap orang muslim.
Rasul saw
sangat menjunjung tinggi kaum hawa, tak ada sikap diskriminasi antara laki-laki
dan perempuan. Beliau begitu lembut dan sabar mendidik istri dan putri-putrinya
serta tidak sungkan menjelaskan perkara yang dialami wanita, seperti haid,
nifas dan sesucinya.
Para shohabiyat juga berbondong-bondong ingin belajar
langsung dengan beliau, karena beliaulah sumber syari'ah islam. Setelah
Rasulullah saw wafat Aisyah ra mengajarkan berbagai ilmu yang ia dapat dari
Rasulullah. Maka tidak ada halangan bagi seorang perempuan untuk terus belajar.
Dalam hadis disebutkan:
"Tuntutlah ilmu sejak masih dalam ayunan hingga masuk ke liang lahat."
Vian Atzu
vian-atzu.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar